Hukum & KriminalKabupaten Kotabaru

Polres Kotabaru Ungkap Fakta Tewasnya Purnawirawan Polri Saat Berburu

0

KOTABARU, REPORTASE9.COM – Seorang purnawirawan Polri terakhir bertugas di Polda Kalsel, M (61) tewas ditembus proyektil dalam perjalanan pulang usai berburu babi hutan.

Kejadian tragis hingga menewaskan korban itu, diduga terjadi akibat senjata api laras panjang yang dibawa korban meletus sendiri, Kamis (9/2/2023) sekitar pukul 01.00 Wita. Korban tewas ditembus proyektil mengenai dagu tembus hingga kepala.

Insiden tersebut terjadi ketika korban hendak pulang usai berburu babi hutan di kawasan kebun karet Jalan Kebun Karet, RT 01, Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru.

Diungkapkan Wakapolres Kotabaru, Kompol Sofyan dalam konferensi persnya didampingi Kabag Ops Kompol Agus Rusdi Sukandar , Kamis (9/2/2023) sore.

Ada beberapa barang bukti diamankan dalam kejadian itu selain di antaranya senjata api laras panjang lengkap dengan magazine, satu butir selongsong peluru dengan kaliber 5,56 milimeter.

Satu butir peluru aktif dengan kaliber 5,56 milimeter dan sebuah kendaraan Scoopy warna putih milik korban.

Menurut Sofyan kronologis kejadian berawal pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023, sekitar pukul 16.00 Wita korban keluar rumah dengan tujuan berburu babi hutan.

Pada hari Kamis tanggal 9 Februari 2023, sekitar pukul 00.10 Wita, saudara Oktavinus Saputra mencari ke rumah.

“Saudara Okta dan ibunya penasaran, kok biasanya bapanya (M) kalau berangkat berburu pulang pukul 22.00 Wita. Paling cepat pukul 21.00 Wita dari berangkat pukul 17.00 Wita,” jelas Sofyan.

Kemudian anak dan istri korban menanyakan lagi kepada saudara I Gede Suarsana. Dengan maksud apakah korban berburu bersama-sama dengan I Gede Suarsana.

Dijawab I Gede Suarsana, dirinya tidak ikut berburu dan hanya di rumah bersama istri.

Setelah itu, ditemani I Gede Suarsana Okta kemudian mencari dan menemukan korban.

“Intinya saudara alias M ini hobi berburu. Purnawirawan polri pangkat terakhir AKBP,” jelas Sofyan kepada wartawan.

Indikasi sementara kejadian terjadi karena kelalaian. Setelah pulang berburu korban mungkin tidak mengecek kondisi senjata, karena bersamaan waktu itu cuaca sedang hujan.

Korban buru-buru memasukan senjata ke dalam tas dan menempatkannya di tengah antara dua kaki sepeda motor scoopy.

“Jadi posisinya (tas) persis di tengah di bawah korban duduk. Ujung (moncong) senjata mengarah ke atas. Memang kondisi senjata dibungkus. Dan waktu diamankan juga masih terbungkus,” ucap Sofyan.

Pihaknya masih melakukan pendalaman dan akan menyerahkan kepada ahli senjata. Untuk diperiksa apakah senjata itu jenis rakitan atau organik.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like