By 
POLRI, REPORTASE9.COM – Polri catat sebanyak 3.145 pelaku judi online yang ditetapkan sebagai tersangka pada 2023 hingga 2024 dengan jumlah kasus judi online dalam kurun waktu tersebut sebanyak 1.988 kasus.
Hal ini diungkapkan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Mabes Polri, Jakarta pada Senin (29/4/2024).
“Pelaku judi online merupakan mayoritas masyarakat dengan pendapatan rendah yang memiliki pekerjaan tidak tetap, mayoritas pelaku merupakan para pekerjaan tidak tetap atau pengangguran,” katanya.
Karopenmas merincikan, tahun 2023 jumlah kasus sebanyak 1.196 kasus dan jumlah tersangka sebanyak 1.967 orang, sementara pada tahun 2024 jumlah kasus sebanyak 792 kasus dan tersangka sebanyak 1.158 orang.
Lebih lanjut, Karopenmas mengungkap motif yang dilakukan para pelaku judi online yaitu ingin memiliki kekayaan secara instan yang dilatarbelakangi rendahnya literasi keuangan, kemudian mudahnya akses perjudian hingga faktor ekonomi.
“Selain itu, juga ingin mendapatkan keuntungan yang besar secara mudah,” terangnya.
Karopenmas mengungkap beberapa modus dilakukan pelaku judi online, mengingat selama dua tahun ini dilakukan pemblokiran baik situs, iklan, dan amplikasi judi online.
Pertama dengan menawarkan permainan judi dengan jackpot (kemenangan) jika memainkan di website tertentu judi online yang ditawarkan oleh peilik web.
Kemudian, setiap member yang melakukan deposite akan mendapatkan tambahan bonus poin untuk melakukan permainan judi dan proses withdraw atau penarikan uang cepat.
“Pelaku melakukan penanaman skrip atau back link di situs-situs yang dituju dengan tujuan untuk meningkatkan rating serta mempromosikan situs perjudian online,” pungkasnya. (Sumber : Humas Polri/Reportase9.com)
Comments