Berita UtamaDaerah

Langkah Nyata!!! Cegah DBD di Kota Banjabaru

0

Pemerintah Kota Banjabaru melalui Kelurahan Loktabat Utara melakukan pencegahan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sempat mewabah di Kota Banjarbaru beberapa pekan lalu.

Hal tersebut dilakukan pihak Kelurahan Loktabat Utara dengan melaksanakan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (GERTAK PSN), sebagaimana surat edaran yang disampaikan Walikota Banjabaru Nadjmi Adhani menyikapi demam berdarah yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypty.

Berkaitan dengan kegiatan GERTAK PSN, Lurah Loktabat Utara, M. Fuad Rachman bersama jajarannya pun melaksanakan penanaman serai wangi dan menebar ikan cupang.

Penanaman serai wangi dan menebar ikan cupang dilaksanakan di sejumlah titik yang berbeda, diantaranya kawasan Jalan Karang Anyar 1 Komplek Pondok Kelapa, dan di Komplek Amaco Kelurahan Loktabat Utara, dan Kota Banjarbaru, Sabtu (22/2).

Dihadiri oleh Kepala Dinkes, Camat Banjarbaru Utara, Kelapa puskesmas Banjarbaru Utara, Ketua TP PKK kecamatan Banjarbaru Utara, Ketua TP PKK Kelurahan Loktabat Utara, seluruh Ketua RT/RW, Babinsa, Babinkamtibmas, Ketua LPM beserta seluruh warganya, kegiatan tersebut berjalan hikmat.

Dalam kesempatannya M. Fuad Rachman mengungkapkan berharap dengan dilaksanakannya penanaman serai dan menebar ikan cupang mampu secara perlahan mengurangi penyebaran jentik nyamuk Aedes Aegypty.

Mengingat aroma dari oleh tanaman serai wangi, sedangkan keberadaan ikan cupang juga berfungsi memakan jentik-jentik nyamuk. Sehingga keberadaan nyamuk aedes aegypty dapat ditanggulangi dan dicegah 

“Kami sudah memberikan arahan kepada warga untuk menanam serai wangi di lingkungan masing-masing rumah, kemudian ikan cupang juga kami beri arahan agar ditaruh di bak mandi atau penampungan air dan selokan sekitaran komplek,” ujarnya

Sementara itu, dilansir melalui agromedia.net, batang dan daun serai wangi selain dimanfaatkan untuk bumbu masak dan bahan pencampur jamu, juga bisa dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Batang dan daun serai wangi mengandung zat-zat seperti geraniol, metilheptenon, terpen, terpen-alkohol, asam organik, dan terutama sitronelal. Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak. Sehingga, serai wangi menyebabkan nyamuk kehilangan cairan secara terus-menerus sampai mati.

Tanaman serai wangi tumbuh berumpun dengan tinggi 50-100 cm. Tanaman ini mempunyai ciri daun tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1,5 cm, bagian bawahnya agak kasar, tulang daun sejajar. Batangnya tidak berkayu, berusuk pendek, dan berwarna putih. Akarnya termasuk akar serabut.

Lantas, bagaimana cara meramu serai wangi ini? Mudah saja, karena cara pembuatan ekstrak serai wangi ini sederhana sekali.

Pertama, satu kilogram daun dan batang serai wangi dicuci, lalu ditiriskan sampai kering.

Kedua, blender daun dan batang tersebut sampai halus.

Ketiga, masukkan hasil blenderan tersebut ke dalam wadah bervolume 500 ml (1/2 liter) yang tertutup rapat. Lalu, tambahkan air sebanyak 250 ml.

Diamkan campuran tersebut selama 1 malam. Setelah itu, saring dan masukkan ke dalam botol, lalu encerkan dengan aquades.

Cara penggunaannya, tuangkan serai wangi ke dalam alat semprot, lalu semprotkan ke tempat nyamuk-nyamuk bersembunyi.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama