Berita UtamaDaerahEkonomi

Pemko Banjarbaru Terus Berupaya Tingkatkan Kualitas Produk Sasirangan

0

Sejumlah Pelaku Ekonomi Kreatif se-Kota Banjarbaru mengikuti kegiatan pelatihan Peningkatan Kualitas Produk Sasirangan Bagi Pelaku Usaha Sasirangan, di Aula Kantor Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru, Selasa (24/09).

Pelatihan ini merupakan kegiatan pelatihan kewirausahaan yang bertujuan untuk menyamakan persepsi, sehingga dapat meningkatkan produk-produk olahan sasirangan di Kota Banjarbaru lebih berkembang.  

Menurut Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan pelatihan seperti ini merupakan hal yang sangat diperlukan masyarakat, dimana dalam hal ini Pemerintah Kota Banjarbaru sangat aktif mengembangkan produk-produk ekonomi kreatif melalui konsep 3F, yakni Food, Fun, dan Fashion.

Para Pelaku Ekonomi Kreatif se-Kota Banjarbaru

Selain itu, Darmawan Jaya mengungkapkan salah satu produk ekonomi kreatif di Kota Banjarbaru adalah sasirangan, yang mana apabila sasirangan diolah menjadi baju maka akan masuk dari salah satu konsep 3F yaitu Fashion. 

Karena, jika  bentuknya masih berupa kain, bisa termasuk kategori kriya atau kerajinan. Dan, untuk menghasilkan sasirangan yang berkualitas, maka kualitas produk sasirangan konsisten selalu dikembangkan.

Ia mencontohkan, misalnya warnanya dapat bertahan lama, kemudian karena sasirangan khas Banjarbaru ada bordirnya, bordirnya juga bisa bertahan lama dan rapi. Sasirangan bordir, kata Jaya, bisa terus dijaga dan meningkat dari waktu ke waktu.

“Ini suatu kebutuhan, bagaimana kita menjaga eksistensi salah satu subsektor kita tetap unggul dan meluas produksinya. Pemakaiannya tidak hanya di Kalimantan Selatan, tapi juga ke nasional. Bahkan kami sudah juga mempromosikan ini sampai ke tingkat internasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru, M Rustam menekankan kegiatan pelatihan kewirausahaan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi atau pemikiran, untuk dapat meningkatkan kualitas produk sasirangan dari Kota Banjarbaru.

Menurutnya, produk kain sasirangan dalam waktu tertentu tidak dapat diproduksi secara massal atau skala besar. Hal tersebut, karena diperlukannya waktu dalam memproduksi kain sasirangan tersebut untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak.

Selain itu, tambah Rustam, selama ini para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Banjarbaru hanya sebatas membuat kain sasirangannya saja, sehingga diperlukannya inovasi dan kombinasi untuk meningkatkan nilai ekonomis dan kualitas dari sasirangan tersebut, misalnya dikombinasikan dengan berbagai produk khas Kota Banjarbaru.

Brdasarkan data yang disampaikannya, di Kota Banjarbaru sendiri, sudah ada sekitar 250 pelaku ekonomi kreatif yang bergerak untuk memproduksi atau mengolah kain sasirangan.

 “Mereka dipersilakan untuk mengembangkan (sasirangan) dalam bentuk produk yang lain, misalnya tas, dompet, dan lain-lain,” kata Rustam.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama