Berita Utama

Ketua DPRD Banjar Sebut Pendangkalan Sungai Menjadi Penyebab Banjir Langganan

0

BANJAR, REPORTASE9.COM – Banjir yang melanda sejumlah titik langganan di Kabupaten Banjar merendam kawasan pemukiman masyarakat selama hampir 3 pekan dan berdampak terhadap sektor ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Menyikapi aka hal tersebut, perlunya sinergitas antara Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) guna menanggapi dan menyikapi persoalan banjir yang terjadi rutin setiap tahunnya.

Dalam kesempatannya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar, M. Rofiqi saat ditemui di ruang kerja, Kamis (07/01) menanggapi kondisi banjir yang terjadi setiap tahunnya ini.

Menurutnya Kabupaten Banjar memang sudah menjadi langganan banjir, namun belakangan ini tiap tahun intensitas air sungai yang meluap debitnya berbeda-beda.

“Dalam beberapa tahun belakangan ini banjir memang terus terjadi, dan luapan debit air saat ini cukup tinggi,”ucapnya.

Saat ini debit banjir yang terjadi cukup tinggi, hal ini dikarenakan hulunya sungai martapura itu vegetasi alamnya sudah rusak dan sungai juga mengalami pendangkalan sehingga tidak mampu lagi menampung luapan air yang cukup besar.

“Tingginya debit air yang meluap karena sungai martapura sudah tidak mampu lagi menampung air karena sungainya dangkal,”ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhamad Hilman menanggapi hal tersebut bahwa, dalam hal ini terkait kondisi terkini Kabupaten Banjar mengalami siklus 15 tahunan banjir, serta statusnya masih dalam keadaan siap siaga banjir.

Dan, lanjutnya belum dalam keadaan status tanggap darurat banjir, yang mana diketahui berdasarkan data informasi yang tercatat di BPBD Kabupaten Banjar ada 5 kecamatan dan 14 yang desa terendam banjir.

“Banjir kali ini merupakan siklus 15 tahunan yang diwaspadai ketinggian muka airnya, namun masih dalam status siap siaga banjir, banjir ini merendam 5 kecamatan dan 14 desa di Kabupaten Banjar,” paparnya.

Mokhamad Hilman juga menyampaikan, dalam hal ini pemerintah Kabupaten Banjar telah melakukan upaya-upaya antisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir seiring dengan ketinggian muka air di kawasan-kawasan bantaran sungai yang menggenangi pemukiman penduduk.

“Pertama pemerintah berupaya mempersiapkan berdasarkan kewenangan yaitu persiapan jalur-jalur evakuasi pengungsian warga yang terdampak bencana, kedua mempersiapkan lokasi lokasi pengungsian, ketiga mempersiapkan logistik untuk pengungsi tersebut, dan melalui dinas kesehatan membuka posko, serta membagikan obat-obatan untuk warga yang terserang penyakit saat menghadapi banjir,”jelasnya.

Terkait Bantuan Sosial (Bansos) pemerintah daerah belum bisa mengucurkan bantuan karena belum masuk kondisi darurat bencana banjir dimana belum terpenuhinya kriteria untuk diharuskannya pemberian bantuan sosial salah satu kriterianya yaitu warga tidak bisa beraktivitas, dan dilakukan pengungsian masal serta hal tersebut saat ini masih belum ada warga yang mengungsi.

“Kami memang belum sampai melakukan langkah tersebut karena kondisinya berstatus siaga banjir belum darurat bencana banjir, serta warga masih belum ada yang mengungsi,”paparnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama