Kabupaten Hulu Sungai SelatanPemerintah

Inovasi TELAH BERKEMAS Sukses, Kabupaten HSS Tularkan Keberhasilan Melalui Replikasi Inovasi

0

HSS, REPORTASE9.COM – Pj. Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Hermansyah hadiri Penandatanganan Komitmen Replikasi Inovasi Tahun 2024 yaitu Inovasi TELAH BERKEMAS yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada Rabu (22/5/2024)

Penandatanganan simbolis komitmen penyebarluasan inovasi pelayanan publik tahun 2024 oleh perwakilan replikator Kepala Dinas Perikanan Kab/kota se Kalsel yang dalam hal ini dilakukan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Barito Kuala dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten HSS dan juga dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen penyebarluasan inovasi pelayanan publik tahun 2024 oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten HSS dengan Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kemenpan RB.

Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kemenpan RB Dr Ajib Rakmawanto menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada Pemkab HSS yang selama ini sudah ikut berperan aktif dalam rangka untuk mendorong kualitas pelayanan publik melalui penciptaan-penciptaan inovasi pelayanan publik.

“Kami memandang dengan melihat data kami di Pemerintah Provinsi Kalsel khususnya di Kabupaten HSS merupakan salah satu kabupaten yang cukup aktif dalam mendorong inovasi-inovasi pelayanan publik, dalam data kami ada 13 kali pemenang dan dimana setiap tahunnya menyelenggarakan kompetesi inovasi pelayanan publik yang kami laksanakan sejak tahun 2014 sampai tahun 2023, dan selama 10 tahun ini Kabupaten HSS telah menyumbang 13 kali penghargaan,” ucapnya.

“Terima kasih kepada Kabupaten HSS yang sudah memberikan warna baru dan menciptakan inovasi baru sehingga bisa ditularkan di wilayah Provinsi Kalsel melalui Dinas Perikanan Kabupaten HSS,” tambahnya.

Sementara itu Pj Bupati HSS Hermansyah mengucapkan terimakasih dan selamat datang di kota Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan kepada Kemenpan RB.

“Terimakasih telah memilih Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai lokus melalui inovasi TELAH BERKEMAS untuk dilakukan replikasi oleh kabupaten/kota di provinsi kalimantan Selatan,” sebutnyam

Hermansyah mengatakan Pemkab HSS terus menerus melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan publik dengan mengupayakan dan membudayakan inovasi pada setiap lini pemerintah di HSS.

Selain itu juga terus berupaya menumbuhkan inovasi, salah satu diantaranya dengan adanya HSS Innovation Award yang diselenggarakan setiap tahun baik untuk menjaring inovasi perangkat daerah maupun inovasi dari masyarakat umum, dengan harapan dapat memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Dikatakannya, sebelumnya pada tahun 2017 inovasi ini bernama TELAH BERKEMAS (tetap lestari berdayakan masyarakat) dan mulai tahun 2020 dikembangkan dengan perluasan target kawasan, peningkatan jejaring inovasi dan kebermanfaatan melalui perubahan nama dengan konotasi yang lebih positif yaitu menjadi telah berkemas (tetap lestari harus berdayakan kelompok masyarakat).

“Berbagai inovasi juga terus dilaksanakan dan kembangkan dengan fokus pembaharuan orientasi pada zero destructive fishing dan zero operational cost. Selain itu tidak cukup hanya dengan inovasi perikanan tangkap namun juga dikembangkan inovasi perikanan budidaya yaitu: kampung gabus haruan,” terangnya.

Melalui kampung ikan gabus haruan yang dapat meminimalisir lonjakan inflasi daerah melalui peningkatan produksi budidaya ikan, pengembangan ini mampu menekan fluktuasi produksi tangkap ikan gabus haruan yang bersifat musiman agar dapat stabil memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten HSS khususnya dan Provinsi Kalimantan Selatan umumnya.

“Selain itu inovasi ini tetap pada pelestarian flasma nutfah perairan terutama potensi perikanan yang berpusat di kawasan danau bangkau kecamatan kandangan sebagai zona reservat utama yang dikelilingi beberapa zona pendukung yang tersebar di kecamatan angkinang, daha selatan, daha utara, daha barat, simpur dan kalumpang,” ungkap Hermansyah.

Lebih lanjut lagi, ia mengatakan inovasi TELAH BERKEMAS sudah berdampak pada pengurangan jumlah kasus destructive fishing di wilayah perairan hulu sungai selatan dari 5 kasus tahun 2017 menjadi 2 kasus tahun 2022.

Sementara itu hasil tangkapan ikan meningkat setiap tahunnya, fishing ground relative mudah dijangkau seiring pertumbuhan populasi ikan karena lingkungan terjaga dari destructive fishing, luasan areal pengawasan bertambah dari 20 desa fishing ground tahun 2017 menjadi 33 desa tahun 2022 dan pokmaswas bertambah dari 20 kelompok tahun 2017 menjadi 33 kelompok tahun 2022.

Dampak juga terlihat pada pertumbuhan pendapatan masyarakat nelayan 3 tahun terakhir yang jika dirupiahkan, jumlah produksi perikanan tangkap rata-rata sebesar 9.201,47 ton pertahun dikalikan harga rata-rata rp. 20.000,- perkg maka didapatkan hasil sekitar rp.184 milyar.

Inovasi ini juga turut didukung dan dikuatkan fatwa MUI Kabupaten HSS tentang larangan penggunaaan setrum, potasium dan cara-cara yang tidak wajar lainnya dalam penangkapan ikan bahwa hukum penggunaan setrum, potassium dan cara-cara yang tidak wajar lainnya dalam penangkapan ikan adalah haram, tuturnya.

Hermansyah berharap melalui kegiatan penandatanganan komitmen replikasi inovasi tahun 2024 ini dapat berjalan baik dan lancar serta mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh tim dari Kementerian Pan RB dan juga bagi kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan. (Sumber : Prokopim Setda HSS)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like