Kabupaten Kotabaru

Gelar Diskusi, Indocement Siap Pasok Produk Ke IKN

0

KOTABARU, REPORTASE9.COM- Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk “Mengirim Pesan Keberlanjutan dari Ibu Kota Baru”. Kegiatan ini melibatkan Kementrian PUPR, Institute Teknologi Kalimantan,

Green Product Council Indonesia dalam memperingati Hari Bangunan Indonesia (HBI), dari titik nol Ibu Kota Nusantara di Provinsi Kaltim, via zoom meeting.

Diskusi dibuka oleh CEO Green Product Council Indonesia (GPCI), Yoyok Setio Hermanto bersama Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Prof Ir Budi Santosa, MS, PhD, sebagai kampus terdekat dari IKN.

Ia menyatakan berkeyakinan sangat optimis akan terwujudnya konstruksi berkelanjutan, jika kita terus bergandengan tangan. Dirjen Bina Konstruksi memaparkan materi mengenai Peraturan Menteri Nomor 9 tahun 2021 tentang keberlanjutan Konstruksi.

Menurutnya, permen tersebut dapat menjadi landasan dan guide untuk membangun kolaborasi dalam hal konstruksi berkelanjutan ke depan.

“Kami sangat senang atas inisiatif event ini, sehingga cita-cita kita untuk memiliki bangunan, infrastruktur dan kota berkelanjutan pada masa yang akan datang dapat kita wujudkan bersama,” tuturnya, kepada Reportase9, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Christian Kartawijaya selaku menyampaikan berbagai peluang kerjasama dengan Indocement diantaranya dalam suplai material ramah lingkungan.

Yang mana pihaknya berkomitmen untuk memproduksi produk semen ramah lingkungan yang rendah emisi CO2, karena memiliki target penurunan emisi menjadi 575 kg CO2/t cement equivalent pada 2025 dan 490 kg CO2/t cement equivalent pada 2030.

“Produk hijau kami siap memasok kebutuhan semen untuk membangun IKN,” ujar Christian.

Ditambahkannya, selain di titik nol IKN dan Kampus ITK, Indocement juga melakukan berbagai kegiatan rutin secara serempak di tiga area operasional kompleks pabriknya.

Kegiatan HBI 2022 yang juga melibatkan karyawan dan pemangku kepentingan terkait di masing-masing lokasi di komplek pabrik Citeureup, pabrik Cirebon dan pabrik Tarjun. (Annisa/Reportase9)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like