DaerahKota BanjarbaruNasional

Dirwatkeshab Ditjen PAS Muji Raharjo Kunjungi Lapas Kelas II B Banjarbaru, Serta Tutup Program Rehabilitasi Sosial bagi Warga Binaan

0

BANJARBARU,REPORTASE9.COM – 250 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pecandu dan penyalahgunaan narkotika, di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Banjarbaru ikuti kegiatan penutupan Program Rehabilitasi Sosial bagi WBP. Jumat,(2/9/2022).

Dalam kunjungan peninjauan ke Lapas Kelas II B Banjarbaru, Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (Dirwatkeshab) Ditjen PAS, Muji Raharjo melihat kondisi fasilitas layanan kesehatan yang ada, serta juga melihat kondisi dapur memasak di Lapas Banjaebaru.

Ketua Pelaksana Program Rehabilitasi Sosial, yang menjabat sebagai Kasi Binadik Lapas Kelas II B Banjarbaru Septyawan Kuspriyo menyampaikan laporan ,yaitu jumlah WBP yang mendapat rehabilitasi sosial sebanyak 250 orang. WBP yang ditempatkan diruang atau blok khusus rehabilitasi. Selama 6 bulan dari Bulan Februari – Bulan Juni 2022.

“Kegiatan rehabilitasi sosial yang dilakukan yaitu dari tahapan screening, tes urin 3 kali, dan asessment 3 kali. Yang mana dalam hal ini bekerjasama dengan BNN Kota Banjarbaru,”paparnya.

“Kemudian pelayanan pemeriksaan kesehatan dengan layanan pendukung, yaitu pemeriksaan kesehatan umum kepada peserta rehabilitasi oleh pihak petugas medis yang ada Lapas Kelas II B Banjarbaru,”sambungnya lagi.

Setelah Dirwatkeshab Ditjen PAS, Muji Raharjo menutup secara resmi acara kegiatan Program Rehabilitasi Sosial Bagi WBP Pecandu dan Penyalahgunaan Narkotika di Lapas Kelas II B Banjarbaru.

Muji Raharjo Drajat Santoso mengatakan, ini merupakan program nasional yang dilakukan di 148 UPT lembaga pemasyarakatan di Indonesia untuk memberikan layanan rehabilitasi.

“Dengan sasaran 22.028 orang Rehab sosial, medis dan pascareal. Di Banjarbaru ini salah satunya Lapas Kelas II B Banjarbaru di Kalimantan Selatan, termasuk Lapas Kelas II A  Karang Intan,”ucapnya.

“Kami bekerjasama dengan BNN, konselor setempat  yang ada disini, dan ini merupakan tanggung jawab semuanya, supaya semua warga binaan menjadi warga yang baik, kualitas hidupnya semakin baik dan kesehatannya juga demikian,”ungkapnya lagi.

Muji Raharjo juga menyampaikan setelah selesai mengikuti program rehabilitasi ini, para WBP kembali mengikuti program-program yang ada di Lembaga UPT Pemasyarakatan.

“Karena kegiatan-kegiatan di UPT lembaga pemasyarakatan kami bervariasi, nanti kan mereka ada Tim Assesor Pemasyarakatan, sehingga harus tau apa kebutuhan prioritas yang dibutuhkan oleh WBP,”ucapanya.

“Nanti akan diarahkan ke keterampilan, ada seni, dan sebagainya. Intinya itu menjadi bekal buat mereka yang diharapkan setelah keluar dari lapas mereka WBP bisa mandiri,”tambahnya lagi.

Sementara itu, seorang perwakilan warga binaan Lapas Kelas II B Kota Banjarbaru mengucapkan terima kasihnya atas adanya program rehabilitas sosial tersebut. Karena menurutnya, dengan adanya program rehabilitasi ini, warga binaan menjadi tahu tentang bahaya narkoba bagi kehidupan.

“Disini kami mengetahui apa itu narkoba dan bahaya narkoba bagi kami dan seluruh orang-orang yang ada disekitar kami,”ungkapnya.

Mewakili warga binaan yang lain, ia berharap agar program rehabilitasi serupa bisa dilanjutkan dikemudian hari, guna menambah wawasan tentang bahayanya narkoba.

“Kami berharap program ini bisa dilanjutkan dan ditingkatkan, agar kami semua lebih mengetahui, dan menambah wawasan tentang narkoba, serta menjauhi segala macam narkoba,” harapnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah