BanjirKota BanjarbaruLingkungan

Tanggapi Pasca Musibah Banjir, DPRD Banjarbaru: Pentingnya Perbaikan Drainase dan Penghijauan

0

BANJARBARU, REPORTASE9.COM – Pasca sejumlah wilayah di Banjarbaru terendam genangan air hingga meluap ke Jalan Ahmad Yani, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru Nurkhalis Anshari berpendapat perlunya solusi untuk mengatasi musibah banjir.

Pentingnya waspada dengan intensitas dan curah hujan yang tinggi, bisa berpotensi menjadi bencana alam, seperti banjir dan longsor, serta merendam permukiman warga apalagi yang berada dibantaran sungai.

“Musibah yang telah terjadi, menjadi peringatan bagi Pemerintah Kota Banjarbaru agar berbenah, dan segera mengambil langkah secara konkret antisipasi cegah banjir supaya tidak terulang setiap tahunnya. Sebab, masyarakat yang menjadi korbannya,”ungkapnya Nurkhalis. Selasa,(5/7/2022).

Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru Nurkhalis Anshari

Lanjutnya Nurkhalis menerangkan, selain itu juga perlu pembenahan infrastruktur saluran drainase dan pemaksimalan embung-embung yang ada. Pentingnya kesadaran ekologi menjaga lingkungkan agar tetap lestari, juga menjadi poin penting yang harus dibangun oleh masyarakat sendiri.

Kedepan Pemerintah Kota juga harus menggaungkan program penghijauan disaat adanya pengerjaan pembukaan lahan dan lain sebagainya. Sehingga seluruh stakeholder diharapkan dapat melakukan gerakan moral dengan menanam pohon.

“Sejak awal sebenarnya bisa diinventarisir daerah mana yang berpotensi banjir dan genangan air. Hal itu bisa dilakukan dengan pembuatan atau perbaikan saluran drainase serta penghijauan untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah. Apalagi kalau dari awal, saluran pembuangan airnya sudah disiapkan dan ditata dengan baik,”paparnya.

Sementara itu salah satu warga Banjarbaru Helda Sari mengatakan, dari musibah yang terjadi memberikan peringatan bahwa masalah lingkungan di Kota Banjarbaru harus benar-benar dibenahi.

“Segala bentuk kejadian alam memang gak bisa di prediksi. Tapi alangkah baiknya masalah lingkungan dibenahi terlebih dahulu seperti penyumbat di berbagai aliran air, banyak faktor yang mempengaruhi,”ujarnya.

Lanjutnya Helda, lalu masalah aliran air yang mengalami kerusakan atau belum adanya gorong-gorong harus diselesaikan terlebih dahulu.

Faktor-faktor lainnya yaitu akibat lahan gambut yang semakin lama semakin kecil skalanya, membuat penyerapan air berkurang sehingga air pun meluap ke penjuru dunia. Belum lagi kalau nantinya di kalimantan dibangun gedung pencakar langit, otomatis tanah Kalimantan akan semakin menurun.

Penebangan liar masih terjadi di daerah yang bersangkutan. Batu bara pun semakin lama semakin beralih tempat.

“Seharusnya dari berbagai elemen harus bekerjasama tidak bisa hanya menyalahkan salah satu pihak. Tentunya kesadaran masyarakat harus ikut serta dalam menyikapinya,”pungkasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Banjir