AdvertorialBerita UtamaKabupaten Banjar

Tahun Ajaran Baru? Kabupaten Banjar Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

0

BANJAR REPORTASE9.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar yakinkan pekan depan seluruh sekolah berbagai tingkatan, dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Banjar siap terus melanjutkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny, mengatakan kepada awak media pada Rabu (29/06).

“Minggu depan kita siap-siap untuk terus melanjutkan melaksanakan PTM di tahun ajaran baru 2021/2022, akan terus berjalan berdasarkan situasi dan kondisi,” ujarnya.

Berdasarkan pertimbangan yang ketat untuk menuju Tahap III pelaksanaan PTM, hampir semua sekolah telah melengkapi dan memenuhi syarat sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

Liana Penny juga menambahkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap sekolah yang telah melaksanakan kegiatan belajar secara PTM. Terlebih, belakangan ini trend angka kasus Covid-19 secara nasional mengalami lonjakan.

“Kita akan secara langsung memonitoring setiap sekolah yang melaksanakan PTM, apakah Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 benar-benar sudah dijalankan dan diterapkan. Dan saat ini, semua tenaga pendidik baik guru PAUD, SD, dan SMP, sudah 90% melakukan vaksinasi,” ucapnya.

Liana Penny memastikan, semua sekolah kedepannya akan tetap dapat melaksanakan kegiatan PTM, asalkan mematuhi dan menerapkan dengan ketat Protokol kesehatan Covid-19.

“Karena untuk dapat menggelar PTM, syaratnya menerapkan Prokes saat kegiatan belajar-mengajar. Seperti mengenakan masker, cuci tangan, mengatur meja belajar siswa dengan jarak 1,5 meter, memasang spanduk atau papan imbauan, dan mengatur jumlah siswa dalam satu ruangan, yakni 1 kelas PAUD hanya diisi sebanyak 5 siswa, SD dan SMP sebanyak 18 siswa. Begitupun pada rombel siswa, harus dibagi dua atau per sesi,” jelasnya.

Liana Penny mengungkapkan, terkait kurikulum tahun ajaran pun harus sudah tersusun, dengan memilih dua kurikulum yang diberlakukan saat ini.

“Jadi, sekolah bisa menerapkan kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, atau menggunakan kurikulum umum juga boleh. Tergantung sekolah mau pakai yang mana. Tak kalah penting, saat kegiatan PTM dilaksanakan, sekolah sudah harus membentuk Satgas Covid-19 untuk melakukan kegiatan sosialisasi kepada orangtua murid,” katanya.

Saat ditanya mengenai apakah masih ada sekolah yang ragu menggelar PTM dan tetap menerapkan Belajar dari Rumah (BDR) baik secara daring atau luring?
Liana Penny memastikan, secara umum semua sekolah ingin menggelar PTM, khususnya sekolah-sekolah yang berada di zona hijau, dan blank spot (tidak ada jaringan internet).

Sedangkan untuk Pemberian Izin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah melalui beberapa tahap seperti pada PTM tahap pertama sebanyak 89 sekolah, PTM tahap kedua sebanyak 411 sekolah, dan sisanya bertahap akan diberikan izin untuk PTM tahap ketiga sebanyak 300 sekolah.

Adapun total keseluruhan jumlah data dari tingkat PAUD 135 sekolah, SD 243 Sekolah dan SMP 43 sekolah, sebanyak 421 sekolah yang sudah melaksanakan PTM di tahap dua dan sisanya 300 sekolah yang belum mendapatkan rekomendasi izin PTM akan secara bertahap diberikan izin.

Daerah-daerah sekolah yang mendapatkan izin PTM seperti di Aluh-Aluh,Astambul, Aranio, Gambut, Beruntung Baru, Sungai Tabuk, Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Karang Intan, Pengaron, Sambung Makmur, Peramasan, Sungai Pinang, Simpang Empat, Cintapuri Darussalam, Telaga Bauntung, Mataraman, Martapura Timur, Martapura Barat dan Martapura.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial