AdvertorialKabupaten Tanah Bumbu

Optimalkan Teknologi Bioflok di Desa Sarimulya

0

TANBU, REPORTASE9.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu bersama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan melaksanakan pelatihan optimalisasi teknologi bioflok ikan nila di Desa Sarimulya Kecamatan Mantewe, Selasa (22/06).

Sudah lebih dari sepekan Dinas Pertanian berencana ingin kembali menyelenggarakan pelatihan bagi para pembudidaya ikan khususnya ikan jenis air tawar, hari ini Dinas Perikanan akhirnya melakukan kegiatan pelatihan optimalisasi teknologi bioflok jenis Ikan Nila di Desa Sarimulya.

Budidaya perikanan tidaklah sulit jika memiliki niat yang sungguh-sungguh serta melakukan persiapan dengan matang. Tak jarang para pelaku budidaya ikan terutama ikan air tawar mengalami kegagalan sebelum masa panennya karena tidak melakukan persiapannya secara baik. Hal ini telah jauh hari diterangkan oleh A Gafur Ariyasi Dinas Pertanian.

Yulian Herawati selaku Kepala Dinas Perikanan, mengatakan kepada Media Reportase9 jauh hari sebelumnya, dimana ia bersama jajarannya akan melakukan kembali pelatihan ke desa untuk meningkatkan kemampuan para pelaku budidaya ikan khususnya ikan jenis air tawar.

“Sejak Tahun 2020 kemaren, ada program kita itu yang menyangkut ketahanan pangan, waktu itu kita banyak bagi bibit ikan air tawar nah semenjak itu semakin meningkat para pembudidaya kita, yang paling ramai budidaya ikan air tawar yang memanfaatkan sarana sekitar rumah tangga, seperti bentuk kolam terpal dan lainnya, sekarang yang sedang kami kembangkan di zona ini adalah Bioflok,” ujar Kadis Perikanan.

Ia menjelaskan dimana Dinas perikanan di Tahun lalu juga telah mengadakan pelatihan untuk para pembudidaya yang bekerjasama dengan Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.

Menindaklanjuti program tersebut hari ini telah diadakan kembali pelatihan, pihaknya Dinas Perikanan berharap dari hasil program pelatihan-pelatihan tersebut para pelaku budidaya ikan air tawar mampu meningkatkan hasil produksi mereka.

“Harapan kita Tanah Bumbu ini bisa menjadi lumbung perikanan, jadi kita tidak perlu lagi jauh-jauh mengambil bahan baku/ikan di luar daerah, ya 75 % paling tidak harapan kita, agar masyarakat bisa menyerap produk lokal dari budidaya kita sendiri,” kata Yulian.

Kepala Desa Sarimulya Mukhlisin dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan jajarannya, terutama Dinas Perikanan atas terselenggaranya kegiatan itu. 

Diketahui saat ini Desa Sarimulya unggul sesuai unit bioflok dan dinilai alami perkembangan yang bagus.

Mukhlisin berharap, pelatihan ini bisa berdampak positif dan maksimal, sehingga lebih banyak lagi pembudidaya ikan air tawar yang menggunakan teknologi bioflok.

“Sementara ini baru di Desa Sarimulya yang memanfaatkan bioflok, semoga nanti akan lebih banyak pembudidaya di Mantewe yang menggunakannya, hingga dapat memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat,” ungkap Mukhlisin.

Selain itu, Mukhlisin juga meminta bantuan dari pemerintah daerah agar ada program pembibitan indukan. Hal ini agar para pembudidaya bisa memperoleh bibit ikan dengan mudah, karena selama ini sering ditemukan kendala tidak tersedianya bibit di pasaran saat memasuki waktu tebar bibit yang mengakibatkan target waktu panen ikan bergeser.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Rahmat Prapto Udoyo menyampaikan masyarakat harus antusias terhadap pelatihan itu, karena seiring dengan visi misi Bupati dalam menciptakan masyarakat yang mandiri.

“Ini adalah kesempatan untuk mandiri. Kita harus bekerja, tidak boleh berleha-leha. Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional masih minus, tapi ekonomi Tanah Bumbu masih tetap tumbuh,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari kemandirian dalam membentuk ketahanan pangan. Karena sistem bioflok ini tidak memakan tempat, ramah lingkungan, sehingga biaya yang diperlukan bisa ditekan.

“Tolong dimanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Tanyakan dengan narasumber hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan sistem bioflok ini,” pintanya.

Ia juga mendorong Dinas Perikanan untuk terus membina para pembudidaya ikan air tawar, tidak hanya di Desa Sarimulya atau Kecamatan Mantewe, namun juga desa lainnya.

Kedepan nanti Rahmat menggambarkan, pengembangan budidaya ikan air tawar mampu menyediakan tidak hanya ikan saja, namun hingga daging ikan dalam kemasan.

Dengan potensi ekonomi melalui sistem bioflok ikan nila itu maka bisa dibangun masyarakat yang mandiri dalam upaya membangun Kabupaten Tanah Bumbu menjadi lebih baik.

Turut berhadir dalam kegiatan itu Plt Kepala Dinas Perikanan Yulian Herawati dan jajaran, Pemerintah Kecamatan Mantewe dan beberapa kepala desa di Kecamatan Mantewe.

Pelatihan bioflok ini bagi para pembudidaya ikan air tawar yang ada di desa-desa wilayah Kecamatan Mantewe, dengan menghadirkan peneliti Prof. Dr. Ir. Estu Nugroho, M.Sc dari BRSDM-KP sebagai narasumber.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial