AdvertorialKota Banjarbaru

Nurkhalis Anshari : Kota Banjarbaru Memiliki Potensi Besar Kembangkan Urban Farming, Sebagai Kota Mandiri

0

BANJARBARU, REPORTASE9.COM,- Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru Nurkhalis Anshari akan gaungkan gerakan Urban Farming (pertanian urban) di tahun 2022 guna tunjang program Kota Banjarbaru yang mandiri.

Pertanian urban adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di perkotaan. Pertanian urban juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, pertanian urban mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan.

Nurkhalis Anshari mengatakan, jika melihat satu sisi ada potensi pertanian yang luar biasa dari Kota Banjarbaru, yang mana sejalan dan selaras dengan rencana kedepan program pemerintah Kota Banjarbaru yaitu RT mandiri dan juga Urban farming.

“Oleh karenanya kita sangat mendukung dan mendorong agar Urban farming ini benar-benar bisa berjalan Kota Banjarbaru dan mengharap sentuhan serta keberpihakan pemerintah kota untuk lebih fokus juga menggarap sektor sektor pertanian di dalam perkotaan yang biasa disebut Urban farming ini sehingga memiliki keunggulan yang menjadi andalan,” ujarnya.

Nurkhlis berpendapat apalagi Kota Banjarbaru pusat pemerintahannya posisi tepat berada di tengah perkotaan, yang berjuluk Kota Idaman ini tentu bepotensi menjadi contoh bagi kota atau kabupaten lain apabila berhasil melakukan urban farming meski keterbatasan lahan dan juga mampu menopang ketahanan pangan di Kota Banjarbaru sendiri.

“Urban Farming memang kendalanya adalah bagaimana kita bisa menggerakkan  berbagai lapisan masyarakat adalah agar mereka bisa menanam di pekarangan – pekarangan rumah, memanfaatkan lahan lahan nganggur, yang tidak bisa dimaksimalkan, nah itu yang kita harapkan harus jeli melihat potensi lahan nganggur tersebut.
,” paparnya.

Ia juga berharap kepada SKPD terkait yaitu Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarbaru, sebagai leading sektor yang diharapkan bisa berkolaborasi dengan Komisi III DPRD agar  bisa terus memberikan sentuhan bantuan kepada masyarakat dan menjadi motivasi ataupun triger menggaungkan Urban Farming di perkotaan Banjarbaru.

“Masyarakat perlu support dan sentuhan langsung secara persuasif dari pemerintah kota dalan mengembangkan urban farming, agar semakin massif dan ketertarikan masyarakat dalam bercocok tanam di lahan pekarangan rumah ataupun lahan pertanian kecil menjadi bermanfaat serta bernilai ekonomis,” terangnya.

Selain cocok tanam, dalam bertani dengan menggunakan hidroponik, kemudian kolam-kolam bioflok ataupun budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) juga masuk dalam urban farming karena Banjarbaru Memiliki keterbatasan lahan dan Banjarbaru tidak memiliki sumber daya alam.

Tetapi Banjarbaru bisa mengandalkan sumber daya manusianya agar bisa dimaksimalkan dengan menggunakan teknologi sekarang yang serba digitalisasi ini, tentu mudah menjadi viral karena Banjarbaru memiliki banyak kelompok-kelompok dan UKM.

“Jika diberdayakan dengan maksimal kelompok-kelompok masyarakat giat tani yang dari hasil pertanian urban tersebut bisa dijual disupermarket dan pasar modern atau tradisional,”ucapnya.

“Insyaallah kami dari Komisi III juga sebagai mitra kerja DKP3 Banjarbaru, kami juga akan mengusulkan lokasi-lokasi lahan yang memang berpotensi untuk dikembangkan Urban farming ini dan insyaallah teman-teman dari DPRD sangat mendukung Urban Farming ini,” lugasnya.

Kalau dilihat dari kondisi sosial mobilitas Banjarbaru pertama adalah bagaimana memulai dengan kelompok-kelompok yang existing. Karena biar bagaimanapun ketika kita berkelompok itu akan lebih memudahkan lebih menyemangati lebih inspirasi tetangga-tetangganya ataupun orang-orang untuk bisa mengembangkan Urban farming. Baru kemudian dari Urban virus ini ditularkan ke masyarakat-masyarakat lainnya, karena ini bisa menjadi andalan.

“Urban farming akan kita mulai gaungkan di tahun 2022 ini start-nya harapannya 2 tahun 3 tahun depan Banjarbaru sudah berhasil, bisa menjadi Mandiri kotanya dengan hasil urban farming di setiap rumah masyarakat yang memiliki taman-taman pekarangan yang dimanfaatkan bercocok tanam,” pungkasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial