Kabupaten Banjar

Mundurnya Moralitas, Sokong Lahirnya Forkom Premisia

0

BANJAR REPORTASE9.COM – Pergeseran budaya dan kemunduran moralitas yang terjadi di zaman era modern ini, menjadi suatu dasar landasan bagi kalangan muda yang berinisiatif untuk membentuk sebuah organisasi yang berkiprah dalam bentuk keprihatinan terhadap norma-norma sosial dan agama. Untuk mewadahi generasi muda islam sebagai pemikir dan peduli terhadap penerus generasi bangsa.

Dengan dilaunching dan dibentuknya Organisasi Forum Komunikasi Pemikir Muda Islam Indonesia (Forkom Premisia) bertempat aula Sabilal Muhtadin Islamic Center KH Anang Djazouly Seman Martapura, pada Minggu (26/9).

Forum Komunikasi Pemikir Muda Islam Indonesia merupakan sebuah organisasi yang baru didirikan dengan kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) di Kabupaten Banjar dengan diisi oleh pemikir pemuda khususnya di Kalimantan Selatan.

Seperti yang disampaikan DPP pertimbangkan Forkom Premisia H Abdul Haris Makkie, dengan adanya organisasi ini kita bersyukur bahwa anak anak muda Kalimantan Selatan, yang tergabung dalam deklarator atau inisiator dari pembentukan forum komunikasi pemikir muda Islam Indonesia.

“Ini anak anak muda mempunyai kreatifitas yang tinggi. Tentu kita berharap bahwa organisasi ini dapat berkembang, lebih maju dan sesuai dengan misinya sebagai organisasi yang dapat mengembangkan pikiran pikiran positif generasi muda Islam khususnya di Kalimantan Selatan,” ungkapnya.

Ketua Forkom Premisia Ali Syahbana menjelaskan bahwa, yang mendasari terbentuknya Forum Komunikasi Pemikir Muda Islam Indonesia adalah melihat perkembangan peradaban. Selalu ada dua hal dan dua sisi tentang kemajuan zaman dan kemunduran moralitas.

“Salah satunya ilmu pengetahuan dan teknologi kita semakin maju, tetapi ada satu sisi yakni kemunduran moralitas, oleh karena itu ini merupakan ketimpangan berfikir, dengan dasar tersebut maka kita membentuk from ini,” tuturnya.

“Maka kita sama sama komunikasi, diskusi sosialisasi, bisa bersifat diskusi dan edukasi untuk mencari solusi bahkan sifatnya bisa aspirasi baik pemerintah daerah atau pemerintah pusat,” tambahnya.

Ali kembali menerangkan kembali bahwa kemunduran moralitas bisa kita lihat contohnya sekarang, setiap zaman itu pasti punya peristiwa, di Kabupaten Banjar sendiri, tentunya dulu 20 sampai 30 tahun yang lewat mencari perempuan di jalanan sedikit susah, tetapi saat ini begitu mudahnya menemukan perempuan.

“Adanya pergeseran budaya ini menjadi suatu hal yang di anggap sudah biasa, bukan lagi menjadi suatu hal yang dulu masih ditekankan, bahkan norma sosial yang berlaku untuk menjaga marwah seorang wanita dari tindak perilaku kejahatan,”pungkasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like