Kabupaten Banjar

Dari Bersepeda Hingga Miliki 500 Warung Langganan, Kisah Sukses Pengusaha Rempeyek

0
Jamilah ditemani Suami bersama menekuni usaha Rempeyek di rumahnya (Foto : Yanuar)

Banjar, REPORTASE9.COM,– Menjadi seorang pengusaha memang penuh perjuangan, banyak tantangan yang dihadapi untuk menjadi pengusaha sukses.

Reportase9.com menemui salah seorang pengusaha sukses bernama Jamilah Rabu (1/12/2021) Pagi , ia merupakan pengusaha rempeyek asal Martapura, Jamilah yang berumur 40 tahun ini merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, ia seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengajar di sekolah SMP Negeri 4 Martapura, Sungai Sipai, Kabupaten Banjar.

Jamilah sudah menekuni bisnis rempeyek mulai dari bangku kuliah pada tahun 2000, Perempuan pendatang dari Padang Batung, Kandangan ini berinisiatif dan berinovasi membuat rempeyek untuk masa depannya setelah lulus kuliah kelak, karena menurutnya untuk menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) agak susah. sehingga Jamilah terpacu untuk berwirausaha.

“Orang tua hanya seorang petani karet di kampung, saat sudah hampir mau lulus kuliah, saya inggin menjadi PNS, sedangkan menjadi PNS itu susah masuknya jadi kita berpikiran bagaimana bisa meningkatkan perekonomian keluarga dan tidak membebani orang tua, dari awalnya menjaja hanya naik sepeda dari satu warung ke warung,” ucap ibu 3 anak ini.

Menurut perempuan lulusan STAI Darussalam ini, usahanya berkembang pesat pada tahun 2020 dan sudah menitipkan rempeyek sekitar 500 warung atau kios kecil, dan wilayah pasarnya mencakup Kabupaten Banjar, Banjarbaru, Binuang, Karang Intan, Peleihari dan Banjarmasin.

“Satu hari produksi mencapai 3000 biji harga satuannya Rp. 800 dengan kemasan plastik klip isi 14 biji, wadah mika 20 biji dan toples isi 50 biji. Untuk warung atau kios lebih memilih kemasan toples, bila mini market dan tempat oleh-oleh lebih menyukai kemasan plastik klip atau mika,” ungkapnya.

Dalam produksi rempeyek ini ia merekrut 4 orang pekerja tetap untuk bisa membantu menjalankan usahanya, rempeyek yang mempunyai brand “Rizky NJ” ini sudah mempunyai sertifikat P-IRT, dan sedang menunggu sertifikat halal.

Untuk omzet penjualan rempeyek Jamilah tidak menyebutkan, yang terpenting menurutnya dari hasil usaha ini ia bisa membantu pekerjanya dan mendapatkan uang dari hasil jualan rempeyek.

“Bagi yang ingin memulai atau sedang menjalankan sebuah usaha pertama modal harus halal, harus sabar dan ketiga istiqomah dalam menjalankannya secara Kontinyu atau terus-menerus seperti yang saya alami dari bawah sampai seperti saat ini. Dari seorang honorer menjadi seorang ASN nikmati saja prosesnya,” Pesan Jamilah.

Yanuar Mauludi

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like