Kabupaten BanjarNasional

“Kalangan Atas” Gunakan BBM Subsidi? Menteri ESDM RI Sidak SPBU Kabupaten Banjar

0

REPORTASE9.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arifin Tasrif lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Kamis,(07/04/2022).

Adapun inspeksi yang dilakukan Menteri ESDM Arifin Tasrif ini, untuk memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU lancar dan aman.

Dalam kunjungannya ke SPBU Astambul 63.706.01, Menteri Arifin Tasrif menyempatkan diri untuk berbicang dengan sopir truk yang saat itu tengah mengantri pengisian solar subsidi.

Menurut Menteri Arifin Tasrif, saat ini kebutuhan akan BBM kian meningkat seiring melonjaknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Oleh karenanya, melalui Pertamina ia akan memastikan ketersediaan BBM untuk kendaraan bermotor yang menggunakan solar subsidi.

“Memang saat ini ada kesulitan karena permintaan (BBM) mendadak meningkat akibat kegiatan ekonomi yang juga meningkat,” ujarnya.

“Mudahan-mudahan bisa kita kembalikan, sehingga suplai untuk kendaraan yang memang berhak mendapatkan solar subsidi itu terpenuhi,” tambahnya.

Padahal kata Menteri, jatah solar subsidi tiap tahunnya sudah ditentukan. Namun, karena banyak kendaraan mewah yang seharusnya mengisi BBM non subsidi malah ikut memanfaatkan subsidi yang notabenenya tergolong jauh lebih murah.

“Seharusnya, mereka yang tidak berhak mendapatkan solar subsidi jangan memanfaatkan solar subsidi, karena sekarang beda harga jadilah larilah mereka kesini (subsidi),” terangnya.

Arifin memahami peralihan konsumsi masyarakat ke BBM bersubsidi akibat adanya disparitas harga yang tinggi dengan BBM non-subsidi. Ia pun membandingkan harga produk BBM dari Pertamina.

“Bandingkan saja Pertamina Dex (non-subsidi) dengan Biosolar (bersubsidi) sekarang bedanya sekitar Rp. 8.000 per liter. Cukup jauh bedanya. Akibatnya masyarakat yang seharusnya dapat (BBM subsidi) malah tidak kebagian,” jelasnya.

Kemudian, Menteri ESDM memperingatkan kendaraan bermotor yang tergolong dari kalangan mampu agar tidak ikut memanfaatkan BBM subsidi, sehingga suplainya bisa tepat sasaran.

Sementara itu, Pengelola SPBU Astambul Muhammad As’ady mengharapkan adanya penambahan kuota solar subsidi guna menghindari terjadinya antrian panjang kendaraan bermotor.

“Mungkin agar ada penambahan kuota bio solar, sehingga dapat berkurang antrian kendaraan bermotor pada SPBU-SPBU yang ada,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyarankan agar adanya penambahan BBM diesel alternatif, hal ini karena berkaca pada perbandingan harga yang terlampau jauh antara Solar subsidi dan Dexlite (non subsidi).

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like