Kabupaten Tanah BumbuKesehatan

Gelar Rakoor Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Tanbu Tetapkan 31 Desa Lokus

0

TANAH BUMBU, REPORTASE9.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) gelar Rapat Koordinasi (Rakoor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Lokus Stunting Tahun 2024 di Pendopo Serambi Madinah, Batulicin pada Kamis (7/12/2023).

Rakoor Lokus Stunting ini di buka Bupati Tanbu Zairullah Azhar melalui Asisten Administrasi Umum Narni yang menyambut baik dilaksanakannya kegiatan rapat koordinasi tersebut.

“Semoga momentum penting ini mendorong kita untuk terus berupaya, bekerja, dan berdoa demi keberhasilan pembangunan daerah kita,” katanya.

Narni mengungkapkan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam 1000 hari pertama kehidupan, yang akan menjadi fokus pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.

“Hal ini sesuai dengan visi 2021-2026 pembangunan Tanah Bumbu yang bertujuan menjadi maju, unggul, mandiri, religius, dan demokratis. Misi pertama adalah mewujudkan SDM berkualitas, produktif, dan berakhlak mulia,” terangnya.

Narni berharap kegiatan ini dapat memberikan langkah-langkah strategis yang tersusun dalam rangka percepatan penurunan stunting di Bumi Bersujud.

Sementara itu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Wahyu Windarti menyoroti pentingnya upaya kolektif dalam rangka melaksanakan percepatan penurunan stunting.

“Agar di lakukan melalui pendekatan intervensi gizi dan dilakukan pendekatan yang melibatkan seluruh peran lintas sektor, serta dengan melalui pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting,” ujarnya.

Wahyu Windarti meminta seluruh Camat dan Kepala Desa agar menyiapkan diri lebih fokus dalam percepatan penurunan stunting, utamanya pada desa yang menjadi lokus stunting tahun 2024.

“Desa Lokus Stunting agar menyiapkan diri lebih fokus dalam percepatan penurunan stunting sehingga Tanbu dapat memenuhi target nasional angka stunting sebesar 14 %,” sebutnya.

Stunting sendiri lanjut Wahyu Windarti telah menjadi isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024, dimana target penurunan hingga 14% pada tahun 2024.

“Sementara itu Riset Survei Status Gizi Indonesia 2022 menunjukkan prevalensi stunting di Kabupaten Tanbu mencapai 16,1%. Karena itu Pemerintah Kabupaten Tanbu telah menetapkan 31 Desa sebagai Desa Lokus Stunting tahun 2024,” jelasnya.

Percepatan penurunan stunting sendiri menjadi tugas dan tanggung jawab bersama melibatkan SKPD terkait, para Camat, kepala Desa, dan Tim Pendamping Keluarga.

“Dukungan dari Camat dan kepala Desa sangat diharapkan untuk mencapai hasil optimal. Peran besar Tim Pendamping Keluarga juga menjadi fokus, terutama dalam mendampingi keluarga berisiko stunting. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam mensinergikan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai target penurunan stunting,” pesan Wahyu Windarti.

Melalui Rapat Koordinasi ini, ia berharap sinergi dan kolaborasi yang kuat antarinstansi dapat mempercepat penurunan stunting di Desa Lokus Stunting, sesuai dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk terus bekerja keras demi mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, menjadikan Tanah Bumbu sebagai contoh keberhasilan dalam penanganan stunting.

Rakoor ini sendiri menghadirkan narasumber Sri Rahayu dari Bappedalitbang dan Eka ahli gizi dari Dinas Kesehatan dengan peserta rapat terdiri dari para Camat, 31 Kepala Desa Lokus Stunting 2024 dan Tim Pendamping Keluarga dari Desa Lokus. (Sumber : MC Tanah Bumbu)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like