DaerahKesehatan

Cegah Penularan DBD, Puskesmas Paringin Laksanakan Fogging

0

BALANGAN, REPORTASE9.COM – Puskesmas Paringin laksanakan fogging atau pengasapan untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa titip pada Selasa (19/12/2023).

DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina.

Pemegang Program DBD Puskesmas Paringin Santy Ermasari mengatakan DBD adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat saat datangnya musim hujan, sehingga pihaknya melaksanakan berbagai kegiatan dan langkah untuk meminimalisir penyakit tersebut.

“Sudah dibeberapa titik lokasi kami lakukan fogging bersama pemegang program DBD, petugas surveilans dan promkes serta tim dari Dinkes diantaranya di Kelurahan Paringin Timur dan Kota, kemudian di Desa Sungai Ketapi,” ujarnya.

Menurut Santy, fogging merupakan langkah terakhir dimana kegiatan pencegahan yang utama adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.

Ia menjelaskan langkah dengan 3M Plus yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

“Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah,” terang Santy.

Selain itu perlu melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, dan Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

“Langkah sebelum fogging yang juga sudah dilakukan yaitu penyelidikan epidemiologi (PE) dilakukan untuk mngetahui perjalanan kasus DBD, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bersama kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik), sosialisasi linsek bersama lurah, Kecamatan Paringin, Adaro Indonesia dan Puskesmas serta Dinkes,” tambah Santy.

Kemudian juga ada pmberian bubuk abate, selain itu juga dilakukan pelatihan kader Jumantik di wilayah Kelurahan Paringin Timur, melaksanakan imbauan ke masyarakat melalui penyuluhan keliling, penyuluhan kesekolah dan saat posyandu tentang gerakan 1 rumah 1 jumantik dan 3M Plus.

“Adapun puncak kasus biasanya terjadi pada Februari, dan Maret-April mulai terjadi penurunan. Untuk wilayah Puskesmas Paringin penderita DBD hingga akhir November 2023 berjumlah 26 orang,” pungkasnya. (Sumber : infopublik.id/MC Balangan)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah