Kabupaten BalanganPemerintah

Antisipasi Banjir, BPBD Balangan Petakan Daerah Rawan

0

BALANGAN, REPORTASE9.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan dalam rilisnya beberapa waktu yang lalu menyebut puncak musim hujan di Kalimantan Selatan secara umum diperkirakan terjadi pada Januari 2024.

Berkenaan dengan hal itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan Rahmi pada Senin (4/12/2023) mengimbau masyarakat untuk waspada.

Rahmi menyebutkan kerawanan bencana di Kabupaten Balangan saat musim hujan adalah terjadinya banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.

“Kami mengimbau kepada masyarakat Balangan untuk terus waspada,” ucapnya.

Rahmi menambahkan pihaknya juga sudah memetakan kerawanan banjir di sejumlah kecamatan, berdasarkan siklus yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yakni daerah yang terletak di daerah hulu dua sungai besar yang melintas di Kabupaten Balangan.

“Hulu Sungai Balangan, yakni Kecamatan Halong dan Kecamatan Juai. Juga di hulu Sungai Pitap, yakni kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Awayan. Sedangkan untuk daerah bawah atau hilir, itu menyesuaikan ketinggian debit air dan durasi curah hujan,” terangnya.

Selain ancaman banjir, puncak musim hujan juga berpotensi dibarengi dengan angin kencang yang bisa menyebabkan pohon tumbang, tak lupa Rahmi meminta warga yang bermukim di dekat perkebunan pohon tinggi untuk juga waspada.

“Bagi warga yang rumahnya dekat kebun karet atau ada pohon tinggi, harap waspada. Sebaiknya hindari untuk keluar rumah apabila hujan deras dan angin kencang,” tandasnya.

Menurut Rahmi, semua potensi kerawanan tersebut yang akan diantisipasi oleh pihaknya dengan mengoptimalkan fungsi dan peran BPBD Balangan sebagai koordinator dalam penanggulangan kebencanaan, serta selalu berkoordinasi dengan Tim Respon Cepat (TRC) yang tersebar di tiap-tiap kecamatan.

Kemudian pihaknya juga menyiagakan tim bencana desa guna memantau kondisi terkini, koordinasi dengan aparatur desa, menyiapkan tempat evakuasi, serta menyelamatkan barang penting ke tempat yang aman.

“Personil yang akan disiapkan ada 33 orang di posko induk, bertugas 1×24 jam dengan sistem bergantian. Sedangkan untuk tiap kecamatan ada personil TRC berjumlah 44 orang. Jadi total 75 orang, ditambah seluruh jajaran BPBD Balangan bersama relawan,” sambungnya.

Disinggung mengenai status debit air, Rahmi mengatakan sampai saat ini masih dalam kondisi normal dan belum menuju status siaga dan mendeteksi ketinggian air, pihaknya memiliki alat deteksi Early Warning System yang di letakkan di dua sungai tadi.

“Di Halong diletakkan di sungai Tabuan menuju desa Urin. Sedangkan di Sungai Pitap, diletakkan di irigasi atau bendungan Pitap. Dalam waktu dekat, kami juga akan segera menggelar rapat koordinasi gelar pasukan dan gelar peralatan. Selain itu, persiapan logistik juga kian dimatangkan. Langkah-langkah ini sesuai prosedur. Dan kami juga selalu berkoordinasi dengan BMKG,” katanya.

Pihaknya juga meminta masyarakat untuk terus melapor dan memberikan informasi kepada BPBD Balangan, jika terdapat potensi bencana di wilayah lingkungan tempat tinggal.

“Mari kita sama-sama waspada. Berikan informasi yang valid, sehingga kita bisa sama-sama mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi,” pungkasnya.(Sumber : infopublik.id/MC Balangan)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like