Daerah

Wakil Walikota Banjarbaru : Acara Seperti Ini Akan Bawa Berkah

0

Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan menghadiri acara Batasmiah Muhammad Saddam Narendra yang merupakan buah hati dari pasangan Asep Rizany dan Siti Imroatul Khasanah, warga Loktabat Utara, Kota Banjarbaru, pada Selasa malam (29/10).

Dalam kesempatan itu, Darmawan Jaya Setiawan tidak hanya berhadir dalam acara yang digelar warganya, akan tetapi juga ikut ambil bagian dalam acara Batasmiah tersebut. Dengan ikut memotong rambut, mengoleskan gula merah di bibir bayi dan memberikan tepung tawar pada Muhammad Saddam Narendra yang berada pangkuan ayahnya.

Menurut Darmawan Jaya Setiawan dirinya merasa bahagia karena dalam acara-acara bernuansa religius seperti Batasmiah ini, masih dilaksanakan dan dipertahankan masyarakat, khususnya yang ada di wilayah Banjarbaru.

“Acara-acara seperti ini, tentu saja akan membawa berkah bagi kita semua, khususnya warga Banjarbaru. Sehingga kita dijauhkan dari bencana dan keimanan kita kepada Allah akan meningkat,” ujarnya.

Tak kalah penting, lanjut Darmawan Jaya Setiawan, acara-acara keagamaan seperti ini akan menguatkan tali persaudaraan masyarakat.

“Karena dalam acara seperti jni kita bertemu dengan tetangga dan jiran-jiran kita, terutama guru-guru alim ulama, dimana kita berkesempatan mendengar tausiyah agama untuk meningkatkan keimanan kita,” terang Darmawan Jaya Setiawan.

Tak lupa ia mendoakan agar si bayi yang batasmiah dan seluruh anak yang lahir di Banjarbaru dapat menjadi generasi emas, anak sholeh dan berakhlak mulia.

Batasmiah sendiri adalah salah satu tradisi dan budaya masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan secara turun temurun untuk menamai seorang bayi.

Batasmiah ini berasal dari kata bahasa arab yang artinya adalah membaca bismillah, biasanya dilakukan setelah bayi berumur 7 hari atau setelah tali pusatnya mengering dan terlepas dari pangkal pusat.

Pengaruh islam dalam budaya Banjar membuat Batasmiah ini seringkali dilakukan satu rangkaian dengan pelaksanaan aqiqah, yaitu pemotongan kambing sebagai hewan kurban sebagai ungkapan rasa syukur atas tanda syukur atas kelahiran seorang bayi.

Batasmiah diawali dengan prosesi pembacaan ayat suci Al-Quran, lalu pemberian nama pada si bayi, lalu memotong sebagian rambut bayi oleh alim ulama atau orang-orang yang dituakan atau dihormati.

Kemudian bibir bayi akan dioleskan sedikit gula merah yang telah dicelupkan ke dalam air kelapa dilanjutkan dengan tapung tawar, yaitu memercikkan minyak kelapa bercampur bunga-bungaan kepada bayi diiringi pembacaan shalawat.

Batasmiah kemudian ditutup dengan diiringi pembacaan do’a-do’a oleh alim ulama dengan harapan si bayi yang baru diberikan nama ini agar menjadi anak yang sehat, panjang umur, berbakti pada orang tua, menjadi anak sholeh dan sebagainya.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah