AdvertorialKota Banjarbaru

TPID Banjarbaru Lakukan Rakor Kendalikan Inflasi

0

BANJARBARU,REPORTASE9.COM – Pemerintah Kota Banjarbaru gelar High Level Meeting (HLM) dan rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Aula Gawi Sabarataan, pada Kamis,(4/4/2024).

Walikota Banjarbaru M.Aditya Mufti Ariffin mengatakan, bahwa angka inflasi berada di -0,2%. Sehingga langkah-langkah TPID berperan penting dalam penurunan angka inflasi di Kota Banjarbaru, apalagi ada beberapa komoditas pasar yang rentan menyebabkan inflasi.

“Makanya kita mengadakan rapat ini untuk membahas kenaikan harga dampak inflasi akibat dari kegiatan Pemilu dan lain-lain, serta menjelang lebaran,”ujarnya.

Walikota Banjarbaru M.Aditya Mufti Ariffin saat diwawancarai awak media (Foto : Azmi/R9)

“Kita mencoba melakukan langkah-langkah strategis agar inflasi ini tidak berdampak lebih buruk yaitu kenaikan harga yang signifikan. Sehingga bisa membebani dan memberatkan masyarakat,”tambahnya lagi.

Aditya mengatakan bahwa komoditas yang rawan sering mengalami kenaikan seperti cabai merah,daging, telur, dan beras.

“4 komoditas ini menajadi titik rawan kita, jadi kita mencoba melakukan langkah-langkah baik kerjasama dengan daerah-daerah penghasil. Jadi kita lakukan melalui TPID,”ungkapnya.

“Kami berharap TPID dapat terus melakukan inovasi-inovasi yang tepat guna untuk mengendalikan inflasi. Hal ini akan sangat berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru,” harapnya Aditya.

Sementara itu Kabid Ketahanan Pangan Wiwien Robiaty memaparakan bahwa data belanja dana Insentif Fiskal yaitu : 

1. Belanja Beras CPP : Rp 780.060.600

2. Belanja Bibit Sapi dan Kambing : a. Rp 796.500.000 (Sapi) dan b. Rp 420.000.000 (Kambing)

3. Belanja Alsintan : Rp 2.230.000.000

4. Belanja Bibit Horti Cabe, Bawang Merah dan Sapro : Rp 441.630.000

5. Belanja Padi : Rp 1.290.000.000

6. Belanja Susu dan Telor Untuk Anak Sekolah : Rp 922,000.000

7. Pasar Murah : Rp 242.000.000

Kemudian untuk Data Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahun 2023 hingga April 2024 dirincikan sebagai berikut: 

a. Pengadaan Pembelian Cadangan Pangan Pemerintah Tahun 2023 jumlah 98.000 Kg/98 Ton

b. Akhir Desember 2023 didistribusikan kepada masyarakat dengan jumlah 14.670 Kg atau 1.467 Jiwa di 17 Kelurahan dan Pondok Pesantren.

c. Tahun 2024 sampai dengan bulan Maret didistribusikan sebanyak 56.330 Kg atau 55.330 Jiwa kepada warga yang terdampak inflasi dan kebakaran.

d. Sisa CPP sampai bulan April 2024 sebanyak 27.000 Kg/27 Ton.

Wiwien juga mengatakan adapun upaya pengendalian Inflasi Bidang Ketahanan Pangan seperti melakukan penguatan LPM dan sinergitas pelaku usaha ritel pangan untuk mendukung Cadangan Pangan Nasional.

Kemudian melakukan strategi stabilisasi pasokan dan harga pangan pada situası perubahan iklim dan gejolak inflasi dengan Gerakan Pasar Murah (GPM).

Lalu Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berbasis survey lapangan bersama enumerator harga, stok, pasokan pangan melalui informası terpadu, tepat dan akurat.

Dan penyaluran CPP dan Bantuan Pangan untuk penanggulangan inflası secara langsung, dan Penguatan Pangan Lokal sebagai strategi penguatan Cadangan Pangan dan Ketahanan Pangan.

Berdasarkan paparan dari Badan Pusat Statistik Kota Banjarbaru bahwa Pengaruh Indeks Perkembangan Harga (IPH). Secara umum perkembangan harga untuk 20 komoditas utama IPH dapat dikendalikan selama triwulan I 2024. 

Pertimbangan aksi pengendalian oleh Kota Banjarbaru didasarkan skala prioritas dengan mengklasifikasikan 20 komoditas.

Kota inflasi di kalsel ada 5 : Tanjung, Kotabaru, Banjarmasin, Kabupaten HST, dan Tanah Laut.

Adapun klasifikasi komiditas terdiri dari :

1. Strategis : Beras, Gula, Minyak goreng, tepung terigu

2. Rentan (Musiman/volatile) : Bawang merah, Bawang Putih, Cabe Merah, Cabe Rawit (bumbu-bumbuan)

3. Sering dikonsumsi: Daging ayam Ras, telur ayam ras, daging sapi, udang, ikan 

4. Dibutuhkan : Komoditi lain dari 20 Komoditi.

Lima komoditi penyumbang IPH 2024 terbesar : Beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah dan cabe rawit.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial