Daerah

Serius Tangani Stunting, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Dukung GELAR DARLING

0

KALSEL, REPORTASE9.COM – Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Raudatul Jannah launching Inovasi Gerakan Pelajar, Remaja Sadar dan Peduli Stunting (GELAR DARLING) yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPA-KB) Provinsi Kalsel pada Rabu (22/5/2024).

Launching ini sendiri diikuti 300 peserta dalam rangka pelibatan pelajar dan remaja sebagai upaya percepatan penurunan stunting yang mutlak harus dilaksanakan.

“Program inovasi GELAR DARLING menunjukkan perhatian serius Pemprov Kalsel terhadap penanganan permasalahan gizi pada kelompok usia sekolah dan remaja. Kami TP PKK Provinsi Kalsel, siap mendukung penyelenggaraan program GELAR DARLING. Kami berkomitmen untuk mendampingi pemerintah dalam mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk,” kata Raudatul.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023 terhadap Provinsi Kalsel, stunting dialami 30,4 persen usia 13-15 tahun dan 28,8 persen usia 16-18 tahun. Kemudian, wasting dialami 11,5 persen usia 13-15 tahun dan 11,1 persen usia 16-18 tahun. Sedangkan obesitas terjadi pada 14,5 persen usia 13-15 tahun dan 12,9 persen usia 16-18 tahun.bberikutnya, sebanyak 34,55 persen kelas 7 dan 10 teridentifikasi anemia.

“Upaya penanganan masalah gizi pada kelompok usia sekolah merupakan bentuk investasi terhadap kualitas sumber daya manusia,” ujar Raudatul.

Raudatul menyampaikan, peluncuran program inovasi GELAR DARLING menjadi salah satu solusi untuk mengurangi beban masalah gizi, dengan cara menumbuhkan kesadaran kelompok usia sekolah dan remaja. Diiringi dengan aksi-aksi strategis yang bersifat pencegahan dan membiasakan pola hidup sehat.

“Sehingga, gerakan ini perlu didukung bersama-sama, sesuai kapasitas dan sumber daya yang dimiliki. Setiap program idealnya membutuhkan keterlibatan multisektor agar berjalan maksimal dan mencapai hasil yang diharapkan,” ucap Raudatul.

Oleh karena itu, melalui kegiatan GELAR DARLING ini dapat mendorong perubahan perilaku baik mewujudkan kebiasaan hidup bersih dan sehat maupun upaya pencegahan perkawinan anak atau pendewasaan usia perkawinan agar nantinya pelajar dan remaja sebagai calon orang tua tidak hanya sehat secara fisik namun juga sap secara mental ketika nantinya sudah menjalani kehidupan berumah tangga.

“Kita juga harus memutus mata rantai stunting ini agar tidak menjadi siklus berkepanjangan,” tambahnya Raudatul.

Raudatul melanjutkan kalau sudah diberikan edukasi dan mereka dapat membudayakan hidup bersih, sehat, pola makan dan gizi seimbang serta kualitas hidup terjaga sehingga tidak terjadi stunting dikemudian hari.

“Jadi kita yang memang diawalnya 1.000 pertama hari kehidupan yang harus dicegah sehingga harus dilakukan upaya edukasi agar tidak menjadi stunting anak dari lahir sampai berumur 2 tahun tapi diperpanjang menjadi 8.000 hari kehidupan sejak lahir sampai usia 20 tahun,” kata Raudatul.

Tentu saja semua sinergitas stakeholder agar dapat bersama-sama menggaungkan dan melaksanakan, menyampaikan ke remaja kita untuk pencegahan stunting.

“Generasi penerus bangsa adalah para remaja sekarang, sehingga juga diharapkan agar wajib belajar 12 tahun harus dicapai,” jelasnya.

Diketahui, pada GELAR DARLING juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama dan pembagian bingkisan makanan cegah stunting sebanyak 300 buah. (Sumber : MC Kalsel)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah