Kabupaten Hulu Sungai SelatanKesehatan

Rapat Pengendalian DBD, Dinkes HSS Tunggu Hasil Pilot Project Sebelum Terapkan Nyamuk Wolbachia

0

HSS, REPORTASE9.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Muhammad Noor pimpin rapat khusus perkembangan kasus DBD yang diikuti Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat Efran, Kepala Dinas Kesehatan dr. Rasyidah dan Direktur RS Hasan Basry dr. Zainab, serta oleh Kepala Puskesmas se-HSS di Kantor Dinas Kesehatan HSS pada Senin (12/2/2024).

Rapat tersebut membahas strategi dan langkah-langkah konkret dalam penanganan nyamuk, terutama nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor utama penyakit Demam Berdarah.

Sekda HSS Muhammad Noor menyebutkan ada kesepakatan mengenai langkah konkrit yang diambil yaitu melaksanakan Gerakan Massal selama 1 bulan berturut-turut, yaitu Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Dalam gerakan ini, seluruh tenaga kesehatan dan aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) akan terlibat untuk menggerakkan masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” ungkapnya.

Adapun Langkah yang mungkin dilakukan dalam Gerakan PSN tersebut antara lain:

  1. Sosialisasi dan Edukasi: Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya Demam Berdarah dan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk sebagai upaya pencegahan. Ini bisa dilakukan melalui kampanye sosial, brosur, leaflet, dan media massa lokal.
  2. Pemeriksaan Rumah ke Rumah : Melakukan pemeriksaan rumah ke rumah untuk mendeteksi dan menghilangkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, penampungan air, dan barang-barang bekas yang dapat menampung air.
  3. Penyuluhan dan Pelatihan : Mengadakan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang cara-cara efektif dalam pemberantasan sarang nyamuk, termasuk teknik-teknik penanganan limbah dan penggunaan larvasida secara aman.
  4. Kerjasama Antar Lembaga: Melibatkan berbagai pihak seperti dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup, organisasi kemasyarakatan, dan sekolah untuk meningkatkan efektivitas gerakan ini.
  5. Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan Gerakan PSN untuk memastikan efektivitasnya dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

“Dengan melaksanakan Gerakan PSN secara massal dan melibatkan seluruh komponen masyarakat, diharapkan dapat mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti dan mengendalikan penyebaran Demam Berdarah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan,” jelas Muhammad Noor.

Ia berharap dengan adanya Gerakan Aksi Massal yang melibatkan semua kalangan ini bisa menanggulangi kasus DBD di HSS dan juga menjadikan budaya hidup sehat Masyarakat Hulu Sungai Selatan agar Kasus Demam Berdarah tidak ada lagi di HSS.

Terkait dengan inovasi pemerintah dalam pemberantasan DBD dengan menggunakan nyamuk Wolbachia, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) HSS dr. Rasyidah mengungkapkan pihaknya masih menunggu hasil dari lima kota yang telah menjadi pilot project.

“Yang mana kami juga memiliki ketertarikan dan kesiapan untuk mengadopsi inovasi penanggulangan Demam Berdarah menggunakan nyamuk Wolbachia dalam upaya penanggulangan penyakit, namun kami juga berhati-hati dan ingin memastikan dulu efektivitasnya sebelum menerapkan secara luas,” terangnya.

Hasil dari pilot project di lima kota itu sebut dr. Rasyidah penting untuk dipelajari sebelum mengambil keputusan besar seperti mengimplementasikan strategi penanggulangan Demam Berdarah dengan menggunakan nyamuk Wolbachia.

“Dengan pendekatan yang hati-hati dan berdasarkan bukti-bukti yang ada, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat membuat keputusan yang terinformasi dan efektif dalam upaya mereka untuk mengatasi kasus Demam Berdarah ini,” jelasnya. (Sumber : Prokopim Setda HSS)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like