AdvertorialKabupaten Tanah Bumbu

Program Sekolah Lapangan Diyakini Mampu Sejahterakan Petani Tanah Bumbu

0

TANBU, REPORTASE9.COM Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Dinas Pertanian menyelenggarakan program Sekolah Lapangan (SL) untuk Petani-Petani di Desa Lasung Kecamatan Kusan Hulu, Kamis (01/07).

Pelaksanaan program SL sendiri bertujuan agar para Petani di desa yang masuk pada program Wilayah Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP) dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bertanam atau bertani.

Dalam pelaksanaannya para Petani diberi materi bagaimana cara pembibitan yang baik dan benar, serta cara membuat bahan pengusir hama tanaman dengan kearifan lokal/Pestisida Nabati.

Dengan harapan output nantinya adalah Petani menjadi lebih aktif dan produktif dalam meningkatkan hasil tanamnya hingga petani dapat mengecam kesejahteraan.

Menurut Aswanto, S.Pi Selaku Kasi Kelembagaan dan Ketenagaan Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kab Tanbu, program Sekolah Lapangan (SL) ini, ditargetkan merata untuk semua Masyarakat Tani pada Desa di wilayah IPDMIP, sehingga para Petani dapat merasakan dampak positif serta memberi manfaat dalam peningkatan taraf kesejahteraan hidup Petani.

“Hal ini nantinya, Petani dapat secara merata  merasakan kegiatan SL, dari desa ke desa baik yang ada di pelosok dimana sebelumnya belum tersentuh kegiatan  seperti sekarang, kini syukurnya Alhamdulillah sudah merasakan SL,” katanya.

Aswanto juga mengatakan beberapa kendala memang ada, dimana salah satunya yaitu desa-desa yang masuk dalam program adalah desa-desa termasuk di wilayah terpelosok, dimana perkembangan pemahaman ilmu pengetahuan dan keterampilan petani masih tertinggal.

Dengan adanya program ini, secara perlahan bisa terbuka wawasannya, baik dari pengetahuan maupun praktik di lapangan sesuai dengan materi yang sudah di sampaikan secara perlahan pengetahuan bertambah sehingga produksi diharapkan bisa lebih meningkat, lanjut Aswanto.

“Alhamdulillah, Kepala Dinas Pertanian sangat mendukung, dimana ia selalu memberikan support (dukungan) yang luar biasa pada setiap kegiatan, masyarakat petani khusunya di wilayah IPDMIP diketahui sangat antusias dan berminat dalam menyambut SL ini,” ucapnya.

Di samping itu, Hartono selaku salah satu narasumber yang menyampaikan materi pada SL, menjelaskan tentang perlakuan benih.

Tujuan dari perlakuan benih adalah untuk memutus rantai penyakit dari benih bawaan, dengan cara sistem pencuci benih padi dengan air garam selama 5 menit, alat kontrol dalam larutan garam adalah telur, jika telur tersebut sudah terapung berarti sudah dapat digunakan untuk mencuci benih, setelah itu benih di bilas dengan air tawar 2/3 kali, setelah bersih baru dilakukan perendaman dimana durasi perendaman tidak boleh lebih dari 14 jam sebelum di semai.

“Sebelumnya para petani itu, menggunakan cara dengan bibit tersebut langsung di lempar keparit/lahan, tidak tahu jika bibit masih ada penyakit bawaan, diharapkan dengan adanya ini, paling tidak bisa lebih baik, bisa merubah prilaku petani agar lebih terampil lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Hamdanah sebagai salah satu Narasumber SL, juga memberikan materi tentang Peptisida Nabati menggunakan kearifan lokal yaitu bahan yang dapat di olah dari hasil alam.

Diantaranya komposisi pembuatan Peptisida Nabati yaitu menggunakan Daun Galam atau Daun Mimba kemudian di proses dengan direbus menggunakan air 10 liter, hingga air menyusut 5/7 liter, lalu di diamkan selama 24 jam, setelahnya campurkan Urine Sapi/Kambing/Kelinci 300 ml ke dalam bahan rebusan sebelum siap untuk di gunakan sebagai Peptisida Nabati.

Abdul Hamid selaku Ketua Kelompok Tani Desa Lasung yang juga mengikuti SL tersebut, turut memberikan tanggapan, ia mengatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat dan bagus untuk pengembangan Skill Bertani.

“Ya kegiatan Sekolah Lapangan ini memang bagus, agar kedepannya lebih mendapatkan penen yang meningkat,” katanya.

Peserta SL Program IPDMIP, setiap kelas berjumlah sekitar kurang lebih 25 orang, pada tahun ini di Tanah Bumbu terdapat 15 kelas, yg berarti ada sekitar 375 orang yg mengikuti, Program ini dijalankan dengan bersinergi bersama Bappeda Kab Tanbu sebagai perencana, PU Kab Tanbu sebagai pelaku fisik dan Dinas Pertanian sebagai tugas peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial