AdvertorialKabupaten Banjar

Pemkab Banjar Kembali Usulkan Pembangunan Tower BTS Untuk 10 Desa

0

BANJAR, REPORTASE9.COM – Pembangunan jaringan tower Base Transceiver Station (BTS) yang telah dilaksanakan di 40 desa di Kabupaten Banjar secara bertahap dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI melalui program pemerataan jaringan 3435 Non 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) pada 2022 lalu.

Di 2023 ini, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) kembali mengajukan proposal kepada Kementerian Kominfo RI, untuk pembangunan tower BTS di 10 desa yang ada di Kabupaten Banjar.

Perihal tersebut disampaikan Kepala DKISP Banjar HM Aidil Basith, melalui Kabid Penyelenggara E-Government Cornelius Kristiyanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/9/2023).

“Berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini kita harus mengisi data secara detail, seperti banyaknya jumlah penduduk, wilayah yang tidak memiliki sinyal, lokasinya harus ada jaringan kelistrikan dan sebagainya,” kata Cornelius Kristiyanto.

Menurutnya, dengan mengisi data secara detail pihak Kementerian Kominfo menggandeng operator selular lebih mudah memproses dan memperhitungkan berapa kapasitas yang diperlukan untuk pembangunan jaringan 4G/LTE ditiap desa tersebut.

“Untuk pembangunan BTS ini, kita prioritaskan daerah-daerah yang memiliki potensi wisata alam dan kawasan yang masih sulit dijangkau jaringan sinyal,” ujarnya, didampingi Rifki Alamsyah selaku Kasi Infrastuktur dan Teknologi Informasi.

Sementara itu, Rifki Alamsyah menambahkan, 10 desa yang diajukan untuk dibangun tower BTS ini di antaranya, Desa Pulau Nyiur, Desa Balau (Kecamatan Karang Intan), Desa Mangkauk, Lok Tunggul (Kecamatan Pengaron), Sungai Kupang dan Malintang (Kecamatan Gambut).

Lalu, Desa Pembantanan (Kecamatan Sungai Tabuk), Desa Artain (Kecamatan Aranio), Desa Pingaran Ulu (Kecamatan Astambul) dan Desa Pasiraman (Kecamatan Mataraman).

“Saat ini sudah diproses dan awal 2024, akan dibangun tower BTS. Janjinya, Kementerian Kominfo dan operator nanti akan langsung survey ke lapangan. Untuk provider-nya kita minta selain Indosat, bisa dari Telkomsel, Axis, XL ataupun Smartpren,” ungkapnya.

Ketika ditanya apakah status lahan untuk pembangunan BTS ini dibangun di tanah milik warga? Ia membenarkan perihal tersebut dan sesuai kesepakatan bersama.

“Kalau dulu lahannya mereka hibahkan dan sudah mendapatkan tali asih. Nah, kalau pembangunan 10 tower BTS nanti, pihak operator akan melakukan kontrak dengan pemilik lahan,” pungkasnya.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial