AdvertorialKabupaten Tanah Bumbu

Pastikan Sehat dan Layak, Pemkab Tanbu Beri Label Sehat Untuk Hewan Kurban

0

TANBU, REPORTASE9.COMDinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu mengungkapkan akan melaksanakan pemberian label sehat untuk Hewan Kurban Jelang Hari Raya Idul Adha, Kamis (01/07).

Mendekati hari raya kurban, selalu menjadi ajang untuk jual beli hewan ternak bagi umat muslim di dunia, terutama hewan ternak berjenis sapi, para penjual mematok harga sesuai dengan berat daging sapi yang di jualnya, begitupun pembeli akan melakukan akad jual beli secara baik dan benar.

Oleh karena itu, hal pertama yang harus di perhatikan masyarakat sebelum membeli hewan kurban adalah kesehatan dan kelayakan hewan tersebut, diantaranya tidak cacar dan tidak sedang bunting.

Dimana Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji Tahun 2021 ini, akan jatuh Pada Hari Selasa, Pada Tanggal 20 Juli 2021.

Disamping itu, baik masyarakat maupun Pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tanah Bumbu sedang melakukan berbagai persiapan terkait pengawasan dan pengecekan hewan-hewan kurban di masyarakat, yang terbagi menjadi berbagai titik lokasi yang telah ditentukan.

Diterangkan oleh, Berkat, SST selaku Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Tanbu, mengatakan bahwa kini pihaknya dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, akan membentuk tim khusus untuk melakukan program kerja yaitu menyiapkan label hewan kurban yang dinyatakan sehat, dimana nantinya tim tersebut akan turun ke lapangan di beberapa titik penjualan sapi di Tanbu.

“Tim akan memeriksa ternak yg sehat, ketika ada ternak sakit akan dipastikan tidak boleh di jual, untuk sapi yg sehat akan dikalungkan tanda sehat,” ucapnya.

Dirinya melanjutkan, bahwa kini terdapat beberapa titik penjualan diantaranya yaitu terdapat 2 titik penjualan di Desa Kersik Putih Kecamatan Batulicin, kemudian di Tanah Merah terdapat 1 titik , Kota Batulicin terdapat 2 titik , Bundaran Jalan 30 juga terdapat 1 titik.

Namun demikian, ia mengatakan bahwa selama ini untuk kasus kecurangan penjual hewan ternak kurban masih belum ada ditemukan di masyarakat, tetapi para penjual biasanya menjual hewan kurban diwaktu hari mepet Idul Adha dengan harga melambung tinggi.

Kasus dimasa lalu ditemukan, pernah terjadi di Kecamatan Simpang Empat yaitu berlokasi di Pasar Sabtu dimana terdapat 1 ekor sapi kurban yg memiliki cacing di hati dan kemudian Pihak Bidang Peternakan Tanbu menginformasikan untuk daging tersebut agar tidak di bagi ke masyarakat.

“Kami mempunyai 5 Dokter Hewan di Tanbu, yang nantinya bertugas dengan berbagi tempat melakukan pengawasan, adapun pemotongan hewan ternak sebelum Pandemi Covid 19, penyembelihan kurban berjumlah kisaran 1.200 ekor, namun diketahui setelah Pandemi ini, ada berkurang 50% jumlah menjadi hanya sekitar 600 an,” ujar Berkat.

Pihak Bidang Peternakan Kab Tanbu berharap kepada masyarakat yg nantinya ingin berkurban, agar benar-benar memperhatikan ketika memilih hewan kurban secara baik dan harus dilihat apakah ada label sehatnya, dan harus memenuhi protokol saat pemotongan .

“Sekitar 95% hewan ternak berjenis Sapi di kurbankan di banding hewan kurban jenis lain, kami bekerjasama dengan Polres Tanbu dalam pengawasan di lapangan nantinya, sementara hingga kini belum ada kendala yang terjadi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Jamalludin selaku Penjual Sapi di Desa Kersik Putih Kecamatan Batulicin, mengungkapkan bahwa ia mendatangkan sejumlah 26 Ekor Sapi yang berasal dari Ibu Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, kemudian di jual di Tanbu dimana ia mengaku semua Sapi miliknya sudah di cek dan di karantina sebelumnya, ia menerangkan bahwa pihaknya juga memiliki dokumen maupun surat resminya.

“Kami menjual Jenis Sapi Bali , di Desa Kersik Putih yang ukuran sedang kena harga 15 Juta dan yang besar di jatuhi harga 20 juta, sudah sekitar 15 ekor terjual, semua sengaja berjenis kelamin Sapi Jantan karena ditakutkan kalau Sapi Betina bisa bunting dan tidak boleh di jadikan kurban,” ungkap Jamalludin.

Sementara itu, terdapat program yang telah di gerakkan Bidang Peternakan Tanbu yaitu Program Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) merupakan program andalan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan populasi dan produksi sapi dan kerbau di Indonesia Peningkatan populasi sapi dan kerbau secara nasional ini lewat peningkatan kelahiran ternak yang dilakukan melalui kawin sistem suntikan sperma. Pada Tahun 2020 target berjumlah 1700 dan realisasinya berjumlah 1470.

“Untuk tahun ini, ditargetkan peningkatan populasi ternak berjumlah 2000, sedangkan dari Bulan Januari hingga Bulan Juli baru terealisasikan 420, tapi yang sedang bunting 518 ekor, kualitas sperma kawin suntik diambil dari pejantan yang unggul , jadi kualitas terjamin bagus,” tutup Berkat.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial