By 
BANJAR, REPORTASE9.COM – Dalam mendukung keberlanjutan program merdeka belajar kepada pemangku kepentingan sangat diperlukan sinergitas, kolaborasi dan kemitraan dalam mencapai semua target dan program merdeka belajar.
Hal ini diungkapkan Kepala Disdik Kabupaten Banjar Liana Penny saat memberi amanat saat menjadi pembina dalam Apel kerja gabungan Lingkup Pemerintah Kabupaten Banjar di halaman Kantor Bupati Banjar Martapura pada Senin (11/12/2023) pagi.
“Penerapan Merdeka Belajar episode 25 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan. Program ini bertujuan untuk mengatasi dan mencegah kasus kekerasan seksual, perundungan, diskriminasi dan intoleransi,” ucapnya.
Liana mengungkapkan pihaknya sudah mengambil langkah-langkah untuk pencegahan yaitu sudah membentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan dan satgas, membentuk Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dengan persentase 76,38 persen disemua jenjang pendidikan, serta ketersediaan program pecegahan kekerasan dan alokasi anggaran tahun 2024.
“Kebijakan ini memberikan perlindungan kepada hak-hak anak, sehingga tumbuh kembangnya baik sesuai bakat dan potensinya,” ujarnya.
Sementara Merdeka Belajar Episode ke 24 lanjut Liana merupakan kebijakan yang mendasari transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dengan menerapkan 3 perubahan.
“Menghilangkan tes Calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama yaitu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan pondasi anak di PAUD dan SD,” ungkapnya.
Liana menambahkan pada tahun 202 ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI memberikan 2 penghargaan pada Pemerintah Kabupaten Banjar atas prestasi Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Kategori Widya Dharma Utama dan Daerah Jawara Belajar.id kategori kabupaten/kota pada anugerah KIHAJAR Jakarta. (Sumber: MC Kabupaten Banjar)
Comments