AdvertorialKota Banjarbaru

Kualitas Air Sungai Banjarbaru Masuk Kategori Tercemar Ringan

0
Sumber : DLH Banjarbaru

BANJARBARU, REPORTASE9.COM – Kualitas Air sungai termasuk dalam salah satu indikator penentu indeks kualitas lingkungan hidup di Kota Banjarbaru.

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarbaru, bahwa di Banjarbaru memiliki 5 sungai yaitu Sungai Durian, Sungai Kemuning, Sungai Guntung Payung, Sungai Tonhar dan Sungai Basung.

Kepala Bidang Tata Kelola Ruang Rusmilawati melalui Sub Koordinator Lapangan Hafid saat ditemui, Selasa,(7/6/2022) mengatakan, untuk mengetahui Indeks Kualitas Air (IKA), perlu dilakukan uji lab yang disesuaikan dengan 8 indikator.

Kepala Bidang Tata Kelola Ruang Rusmilawati (Sumber Foto : Azmi)

“Jadi kita mengambil sampel air sungai hulu, tengah dan hilir, untuk dilakukan uji lab indeks kualitas air, dari hasil lab tersebut dapat disimpulkan apakah masuk kategori IKA Existing kategori memenuhi, ringan, sedang, dan berat,”ujarnya.

“Dari ke 5 sungai tersebut jika dihitung berdasarkan akumulasi keseluruhan IKA Existing 55,81% dengan status tergolong tercemar ringan,”tambahnya lagi.

Hafid kembali menjelaskan, bahwa untuk kualitas air sungai saat ini memang cukup baik, namun tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi, karena untuk parameter air yang layak dikonsumsi itu harus diuji dengan 20 indikator parameter ukur IKA.

“Kalau untuk dikonsumsi memang sebenarnya tidak kami sarankan, walaupun memenuhi syarat, karena ya kurang cocok lah jika untuk diminum dan keperluan lain,”terangnya.

Lebih lanjut ia menerangkan untuk fungsi sungai saat ini memang untuk menampung aliran air hujan, dan sebagai poros aliran dari drainase ke sungai.

Sementara itu menurut Ketua RT.03 Guntung Paikat Farid Maulana bahwa, untuk saat ini warga tidak menggunakan air sungai, hanya sebagai pembuangan limbah rumah tangga masyarakat.

“Sungai disini tidak digunakan untuk apa-apa, hanya untuk limbah pembuangan air cuci saja, tidak juga digunakan untuk mandi. Dari awal tinggal disini tidak pernah digunakan untuk minum,”pungkasnya.

Adapun untuk parameter indeks kualitas air (IKA) Existing ada 8 yaitu :

1. Kadar pH air minum merupakan indikator tingkat asam atau basa pada air yang dinilai dengan skala 0–14. Nilai pH air minum yang biasa dikonsumsi umumnya mendekati angka 7. Angka tersebut dianggap netral atau seimbang karena tidak terlalu asam dan tidak pula terlalu basa.

2. BOD (Biological Oxygen Demand) adalah suatu pengukuran pendekatan jumlah biokimia yang terdegradaasi di perairan. Hal ini didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang di perlukan oleh proses mikro organisme aerob untuk mengoksidasi menjadi bahan an organic.
3. COD (Chemical Oxygen Demand) adalah pengukuran oksigen equivalent dari bahan organic dan an organic dalam sampel air yang mampu di oxidase oleh bahan kimiawi pengoksidasi yang kuat seperti misal bichromat.

4. TSS (Total Suspended Solid) atau total padatan tersuspensi adalah padatan yang tersuspensi di dalam air berupa bahan-bahan organik dan inorganic yang dapat disaring dengan kertas millipore berporipori 0,45 μm.

5. DO ( Dissolved oxygen ) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air.

6. NO3°N (Nitrat merupakan ion anorganik alami bagian dari siklus senyawa nitrogen dengan rumus molekul NO3- dan massa molekul 62,0049 g/mol) . Kandungan nitrogen di alam banyak ditemukan dengan berbagai macam senyawa organik, seperti: urea, protein, asam nukleat, dan senyawa anorganik seperti amonia, nitrat, dan nitrit.

7. Total Phospat yang terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air

8. Koliform fekal atau bakteri yang terdapat dalam feses adalah bakteri anaerob fakultatif yang berbentuk batang, bersifat gram-negatif, dan tidak berspora. Bakteri koliform umumnya berasal dari usus halus hewan berdarah panas termasuk manusia.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial