DaerahKuliner

“Kacang Bagula” Makanan Khas Martapura Yang Mulai Tenggelam di Kalangan Pemuda

0
Kacang Bagula salah satu panganan khas Kota Martapura yang ramai di cari saat bulan Ramadhan

Perpaduan antara gurih dan manis yang dihasilkan “Kacang Bagula” kuliner khas Martapura di malam bulan suci Ramadan menjadi teman hangat bersenda gurau masyarakat Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Kuliner “Kacang Bagula” yang terbilang murah meriah dan sederhana, namun memiliki cita rasa yang khas serta unik bagi orang yang baru pertama kali mencicipinya, bisa dengan mudahnya didapatkan di warung-warung atau rombong penjual makanan, pada malam-malam di bulan suci Ramadan, terutama di daerah Kelurahan Pasayangan dan Kelurahan Keraton, Kota Martapura.

Makanan Kacang Bagula banyak diburu para penikmatnya, dikarenakan perpaduan antara kacang tanah yang digoreng dipadukan gula merah yang dicairkan menimbulkan perpaduan rasa yang unik dan enak.

Rasa gurih dan manis ditambah dengan keripik melinjo menabah khas panganan ini

Apalagi, kuah gula merah cair tersebut juga dicampur dengan bahan pelengkap seperti bawang putih, cabai, dan garam menciptakan rasa manis gurih dan enak, serta akan terasa lebih nikmat ditemani keripik melinjo atau yang biasa disebut emping.

Menurut salah satu penjual makanan Kacang Begula yang terkenal di Martapura, tepatnya di Jalan Pangeran Hidayatullah, Keraton Martapura yang kerap dikenal warung Mama Habibi, Penjual makanan Kacang Bagula yang telah dilakoni selama puluhan tahun, di bulan suci ramadan.

Kepada reportase9.com Mama Habibi mengungkapkan dapat menghabiskan kurang lebih 20 kilogram Kacang Goreng yang merupakan bahan utama dari kuliner khas Martapura tersebut setiap harinya.

“Berjualan kacang begula ini sudah puluhan tahun, namun kalau disini kurang lebih 6 tahun. Dalam sehari biasanya menghabiskan kurang lebih 20 kilogram kacang tanah yang digoreng” tuturnya

Mama Habibi

Selain itu, Mama Habibi mengatakan saat ini peminat kuliner kacang bagula lebih banyak digandrungi orangtua, khususnya kaum ibu-ibu.

Dalam satu malam Warung Mama Habibi menghabiskan 20 kilogram kacang tanah

“Kalau dulu, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa banyak yang datang duduk-duduk berkumpul untuk menikmati. Namun sekarang anak-anak remaja mulai kurang peminatnya” ujarnya

Menurut data yang diperoleh reportase9.com , Kacang Bagula menawarkan harga yang terbilang cukup murah dan ekonomis, untuk satu porsinya dibandrol berkisar 10 ribu rupiah, kendati demikian rasa yang disuguhkan terbilang cukup unik dan enak.

Sementara itu, Salah seorang warga Desa Pesayangan Selatan Martapura, Rifan (49) menuturkan makanan “Kacang Bagula” yang bisa dibilang kuliner khas Martapura pada bulan suci ramadan sudah hadir sejak dirinya masih kecil.

Selain itu, tambahnya. Makanan ini memiliki banyak kenangan dimasing-masing penikmatnya, karena makanan yang dinilai sederhana ini telah menjadi salah satu sarana yang menyatukan masyarakat Martapura, baik anak-anak, remaja, hingga orang tua.

“Kalau saya bicara tentang Kacang Bagula ini, mengingatkan saya dengan teman-teman saya. Biasanya setelah salat tarawih semua berkumpul untuk bersenda gurau sambil menikmati kacang begula” pungkasnya kepada reportase9.com

Selain Kacang Bagula panganan Tahu Kuah Patis juga kerap di cari saat bulan Ramadhan

Namun, Rifan sangat menyayangkan makanan Kacang Bagula mulai tergerus oleh perkembangan zaman dan kemajuan gaya hidup, sehingga nama makanan ini (Kacang Bagula) mulai tenggelam namanya.

“Kita lihat saja sekarang diwarung-warung yang menjual Kacang Bagula, sudah jarang ditemui anak-anak muda, karena mereka lebih memilih makanan siap saji sebagai gaya hidupnya” tuturnya

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah