Hukum & KriminalNasional

Edy Mulyadi Diduga Hina Kalimantan, Ketum HIPMI Ingatkan Untuk Hati-Hati Dalam Berpendapat

0

REPORTASE9.COM – Setelah pernyataannya yang diduga menghina Menteri Pertahanan Republik Indonesia dengan penyebutan “Macan Tapi Mengeong”, Sosok Edy Mulyadi kembali berulah dengan menghina warga Kalimantan.

Edy Mulyadi yang dilansir dari beberapa sumber merupakan wartawan senior di Forum News Network dan diketahui disebut-sebut merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), lantaran sempat mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg) namun gagal.

Dirinya memang sudah dikenal sebagai sosok yang kontra terhadap pemerintah, sebagaimana diketahui dalam video-video yang beredar di Youtube, dan santer kritik terbarunya mengenai proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Kritik-kritik yang dilontarkan seorang Edy Mulyadi berkaitan dengan proyek IKN terbaru menyebutkan Kalimantan sebagai tempat jin buang anak dan yang mau tinggal di kalimantan hanya monyet, dinilai warga Kalimantan sebagai bentuk penghinaan dan ramai mendapatkan reaksi dari seluruh kalangan masyarakat Kalimantan.

“Bisa memahami gak, ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri yang harganya mahal dan punya sendiri (Jakarta), lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak(Kalimantan),” tutur Edy Mulyadi saat mengemukakan pendapatnya tentang pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan, pada akun Youtubenya.

Salah satu tokoh Kalimantan yang turut memberikan reaksi melalui sosial media ialah Mardani H. Maming yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

“Hati-hati dalam menyampaikan pendapat, saya bangga lahir di kalimantan,yg manjadi bagian NKRI & Mendukung kebijakan Pak jokowi sebagai pemerataan pembangunan,” tulis Mardani dalam caption unggahan video Instagramnya

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like