By 
KALSEL, REPORTASE9.COM – Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) menggelar penyuluhan dan edukasi bahaya narkoba berbasis online, di aula Bhayangkari Mathilda Batlayari Polda Kalsel, Rabu (7/10) pagi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakapolda Kalsel Brigjen Pol. Mohamad Agung Budijono, Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel Ully Nico Afinta, Direktur Resnarkoba Polda Kalsel Kombes Pol. Iwan Eka Putra, beserta Pejabat Utama Polda Kalsel.
Turut Berhadir pula Kapolda Kalsel Irjen Pol. Nico Afinta sebagai Narasumber, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Kiwa dan Napza Kemenkes RI, dr. Siti Khalimah, SpKJ, MARS, Olivia Zalianty selaku Duta Anti Narkoba sekaligus publik figur/artis, dan dipandu oleh moderator ganteng, artis dan presenter Choky Sitohang.
Penyuluhan yang digelar Direktorat Resnarkoba Polda Kalsel secara virtual melalui Zoom Webinar dan disiarkan secara live di YouTube Humas Polda Kalsel dan Instagram humaspoldakalsel, serta diikuti Anggota TNI, Polri, Organisasi dan masyarakat umum ini dalam rangka Pencegahan Pemberantasan dan Penanggulangan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Antusias peserta pun terlihat dari banyaknya partisipan yang mengikuti kegiatan diantaranya Registrasi Webinar 2145 orang, Partisipan Zoom Cloud Meting 847 orang, Partisipan Live Streaming Instagram 50 orang dan Partisipan Live Youtube 256 orang.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi, agar masyarakat khususnya generasi muda tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba, serta memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba serta sanksi hukum sesuai dengan Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, dan undang-undang nomor 36 tahun 2009, tentang narkotika. Sehingga mereka dapat memahami bahwa narkoba menjadi musuh besar saat ini.
“Tujuannya adalah memberikan informasi kepada keseluruh masyarakat tentang bahaya narkoba, karena kita mengedepankan pencegahan dari pada penindakan hukum”, Ujar Nico.
“Selain narkoba, banyak jenis obat-obatan yang tanpa izin edar, miras dan miras oplosan di tengah masyarakat. Dengan demikian seluruh masyarakat khususnya warga Banua yang awam dan tidak mengetahui bahwa obat-obatan tersebut dapat merusak kesehatan dan dapat menyebabkan kematian, menjadi lebih paham dan menjauhi barang haram ini,” sambung Nico.
Kapolda Kalsel berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih mengetahui dan mengerti tentang narkoba, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam program pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan peredaran gelap Narkoba di wilayah hukum Polda Kalsel.
“Ini menjadi poin penting yang akan menjadi strategi Polda sampai kejajaran polsek, kami menghimbau, mengajak masyarakat untuk menguatkan hati dalam menghadapi narkoba karena bahaya narkoba memang merusak”, imbuh Nico.
Dalam waktu sekitar 20 menit, Olivia memaparkan sudut pandangannya mengenai narkoba, yang menurutnya narkoba itu penjahat.
“Narkoba ini adalah kejahatan dunia dan menurut saya narkoba itu tidak bisa diberantas”, ungkap Olivia.
“Tetapi apa yang bisa kita lakukan adalah untuk menekan pertumbuhan narkoba ketitik yang paling rendah”, Sambung olivia.
Oliv menambahkan “narkoba adalah kejahatan nomor 1 didunia karena yang dirusak itu generasinya, yang dirusak itu manusianya, yang dirusak itu otaknya, kerusakan ini menyebabkan kerusakan otak smentara juga kerusakan otak permanen”, ucap olivia menegaskah bahayanya narkoba.
Pada kesempatan ini, Kapolda Kalsel dan Direktur Ditresnarkoba Polda Kalsel mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID). Penghargaan diberikan atas dasar prestasi Pemrakarsa Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Narkoba Serentak Secara Virtual TNI, Polri, Organisasi dan masyarakat umum.
Penghargaan juga diberikan kepada Kementerian Kesehatan RI atas pendukung penyelenggaraan Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Narkoba serentak secara virtual TNI, Polri, organisasi dan masyarakat umum.
Comments