Kabupaten Banjar

Didampingi Personel BPBD Banjar, Tim Ahli Geologi Kementerian ESDM Observasi Gempa Di Sambung Makmur

0

BANJAR, REPORTASE9.COM – Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar Arifin dampingi tim ahli dari Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dalam melakukan observasi, di dua lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Banjar.

Observasi pasca gempa dilakukan oleh tim di Desa Pasar Baru RT 1 dan Desa Batang Banyu RT 2 Kecamatan Sambung Makmur pada Sabtu (24/2/2024).

Pengumpulan data dilakukan oleh tim dengan melakukan wawancara dengan sejumlah warga sekitar, serta menggunakan alat seismograf yang dipasang di lokasi terdampak gempa.

Ahli gempa Supartoyo mengatakan gempa yang terjadi tergolong kejadian gempa bumi unik atau jarang terjadi, walaupun selama ini di wilayah Kalimantan Selatan juga tercatat ada gempa bumi, namun tidak ada yang sifatnya merusak.

Hasil sementara observasi pada gempa bumi yang bersifat merusak tersebut adalah tingkat guncangan atau skala MMI (Modified Mercally Intensity), dimana pada lokasi di Desa Pasar Baru diidentifikasi IV MMI, sementara guncangan cukup keras terjadi di Batang Banyu diidentifikasi V MMI.

“Guncangan kuat membuat 1 musala mengalami rusak ringan dan sekarang sudah dirobohkan, benda benda di atas meja juga jatuh, penduduk hampir semua merasakan baik yang berada di rumah maupun di luar,” terangnya.

Dikatakan Supartoyo, pihaknya akan kembali melakukan observasi lanjutan besok hari dengan lokasi yang juga terdampak di Kecamatan Telaga Bauntung dan diperkirakan observasi oleh tim akan rampung 12 hari selama berada di Kabupaten Banjar.

“Sementara hasil observasi lengkap akan dilaporkan kepada kepala daerah, Gubernur Kalsel, Bupati Banjar, Kepala BNPB serta Kalak BPBD provinsi dan kabupaten,” sebutnya.

Menurut Supartoyo, laporan observasi tersebut sangat penting, guna meningkatkan mitigasi bencana oleh pemerinrah daerah.

“Baik mitigasi struktural maupun non struktural, kapasitas penduduk dan pemerintah bagaimana dalam penanggulangan bencana,” tutupnya.

Sementara itu Ketua RT setempat Syukarani menyebut saat ini bangunan musala di Desa Batang Banyu sudah dirobohkan oleh warga dengan alat berat lantaran terjadi banyak retakan hingga membuat warga tak berani masuk untuk melakukan ibadah.

“Yang tersisa hanya bangunan toilet yang menyatu dengan tempat wudhu,” ucapnya.

Sementara itu untuk ibadah malam nisfu syaban terang Syukarani, warga bergotong royong mendirikan 2 buah tenda dilokasi tersebut.

“Tidak ada yang berani masuk, jadi kita robohkan saja, nanti kita bangun lagi,” ucapnya. (Sumber : Suara Banjar)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like