By 
BANJARBARU,REPORTASE9.COM – Pemerintah Kota Banjarbaru Sosialisasikan Sistem Informasi Administrasi Pembangunan (Si Abang) di Aula Lingganang DPRD Kota Banjarbaru pada Kamis,(13/7/2023).
Digelarnya sosialisasi ini agar memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait penggunaan aplikasi SI ABANG tentang realisasi keuangan dan fisik SKPD pada setiap bulannya.
Dengan adanya aplikasi ini tentunya akan mempermudah laporan realisasi keuangan dan fisik SKPD dibagian admin pembangunan, yang dapat digunakan sebagai bahan monitoring. Menginformasikan data realisasi keuangan dan fisik secara realtime khususnya saat kegiatan rakor pimpinan SKPD.
Wali Kota Banjarbaru yang diwakilkan Asisten III Setdako Banjarbaru, Agus Widjaja, dan untuk para pesertanya dalam sosialisasi ini sebanyak 80 orang.
“Adminstrasi saat ini masih manual menggunakan saran kertas, sampai sekarang ini juga sulitnya menyimpan arsip yang tidak tertata karena penumpukan kertas. Mudah-mudahan dengan SI ABANG ini dapat merealisasikan optimalisasi dari adminstrasi pembangunan,” ujarnya Agus Widjaja.
Agus melanjutkan, tentunya dengan hadirnya SI ABANG ini tidak lagi ketidaksamaan data, dan tidak mengalami kesulitan lagi mencari data apabila dilakukan.
“Maka dari itu dengan adanya aplikasi ini bisa bermanfaat untuk menciptakan kelancaran dan kemudahan kita dalam bekerja. Sehingga apa yang menjadi sasaran kinerja dapat dicapai dengan optimal. Serta semoga dengan aplikasi ini juga mampu meningkatkan kualitas informasi data terkait pembangunan di Kota Banjarbaru,” ucapnya
Sementara itu Kepala Bagian Administrasi Pembangunan dan Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru Masrul mengatakan, Aplikasi Si ABANG ini adalah aplikasi pelayanan yang berhubungan khususnya pelaporan penyerapan anggaran dan laporan itu disampaikan setiap dilaksanakannya kegiatan rapat koordinasi.
“Jadi saat rakoor seluru pimpinan kepala SKPD itu akan melihat laporan itu, yang nantinya akan disampaikan oleh Walikota secara langsung,”ungkapnya.
“Nanti bisa dilihat dari laporan tersebut capaian serapan anggaran per SKPD dari yang tertinggi hingga yang terendah, dan bagi 3 skpd terendah terbawah akan mendapatkan punishment oleh Walikota Banjarbaru,”jelasnya lagi.
Masrul juga menerangkan bahwa, ada laporan dari beberapa Kepala SKPD yaitu terjadi mis komunikasi terkait pelaporan tersebut, karena masih diinput secara manual menggunakan kertas.
“Jadi dengan SIPD ini nantinya petugas itu tidak perlu lagi mengirim laporan, tidak perlu lagi menginput berulang-ulang, cukup sekali saja melakukan input data kas anggaran pertiap tahunnya,”paparnya.
“Kemudian selanjutnya kita ambil data dari aplikasi SIPD, ini kan sistem informasi penatausahaan keuangan pemerintah Kota Banjarbaru dan itu berlaku skala nasional,”ungkapnya lagi.
Ia juga mengungkapkan, saat ini yang jadi masalah sekarang itu SIPD itu tidak memberikan akses penuh terhadap pemerintah daerah.
“Jadi perlu lagi ada aplikasi tambahan supaya bisa diterjemahkan dalam aplikasi kita dan bisa dikonsumsi datanya oleh kepala daerah yang berhubungan dengan penyerapan anggaran,”terangnya.
“Jadi tiap bulan itu Walikota memantau prestasi skpd dalam menggunakan anggaran apakah sudah sesuai dengan perencanaan,”tambahnya lagi.
Kemudian Masrul kembali menjelaskan, untuk penerapan aplikasi Si ABANG ini sudah mulai jalan, dan yang berhubungan dengan penyerapan anggaran Agustus sudah jalan.
“Jadi saat rakoor di bulan Agustus nanti sistem ini sudah dipakai. Jadi Walikota itu tidak membaca manual dengan format excel, cukup melalui aplikasi ini untuk akses informasi pelaporan penyerapan anggaran tersebut,”tutupnya.
Comments