AdvertorialKabupaten Banjar

Wabup Banjar Optimis Tekan Angka Stunting

0

BANJAR, REPORTASE9.COM – Tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Banjar pada tahun 2021 yang menembus angka 40,2 persen menjadi satu tantangan terbesar pemerintah daerah dalam mewujudkan keluarga berkualitas.

Untuk itu, melalui kegiatan konvergensi di setiap SKPD, BUMN, BUMD dan forum CSR dari tingkat desa hingga Kabupaten/kota tahun 2022, Kabupaten Banjar berhasil menurunkan prevalensi stunting berdasarkan survei SSG sebesar 26,4 persen.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyie yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banjar dihadapan tim penilai 8 aksi konvergensi stunting tahun 2023, di ruang rapat Syahrir YP Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Selasa (23/5/2023) pagi.

Menurut Habib Idrus, semua pihak perlu bekerjasama dan saling bersinergi dalam mendukung terlaksananya rencana aksi percepatan penurunan stunting di provinsi atau Kabupaten, dengan target capaian diangka 14 persen.

” Oleh karena itu kami menyambut baik dengan dilaksanakannya penilaian kinerja 8 aksi Konvergensi di kabupaten/kota. Untuk mencapai target tersebut tentunya tidaklah mudah dengan waktu tersisa lebih kurang 1 tahun. Tapi kita wajib optimis dengan segala upaya yang ada hingga hal mustahil dapat menjadi mungkin pada tahun 2024 sebesar 14 persen,” ungkapnya.

8 aksi konvergensi stunting yang dipaparkan meliputi analisa situasi, rencana program kegiatan, rembuk stunting, perbub tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi serta review kinerja tahunan.

Adapun Inovasi yang berdampak signifikan terhadap penurunan stunting diantaranya Kepo Centing (Kesehatan Reproduksi Cegah Stunting) salah satunya tentang pemenuhan dan pemantauan tumbuh kembang anak dan alat kontrasepsi. Probisa MANIS (Program Bantuan Ibu Dhuafa Maju Mandiri Agamis) tentang menciptakan Kabupaten Banjar yang ramah dan layak anak. Serta BAAS (Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting) tentang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal kaya protein.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial