DaerahSosial

Warga Kelaparan Kena “Razia”

0

REPORTASE9.COM – Komunitas gerakan Kaos Hitam yang aktif dalam kegiatan aksi sosial membantu rakyat kecil yang terdampak pandemi covid 19 yang bertemakan “RAZIA LAPAR” di dua daerah yaitu Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, Selasa (17/08).

Saat ini Banjarbaru yang menerapkan kembali perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dan Kabupaten Banjar masih dengan PPKM level 3 yang dilakukan masing-masing pemerintah daerah sampai tanggal 23 Agustus 2021.

Adapun dampak yang dirasakan masyarakat berupa pembatasan aktivitas, hingga pedagang-pedagang kecil mengalami kesulitan mencari rezeki karena ada pembatasan dari kebijakan PPKM yang diberlakukan tersebut.

Wira Surya Wibawa salah satu anggota komunitas mengatakan, dampak pandemi saat ini kian terasa dan mencekik rakyat kecil. Sehingga komunitas gerakan kaos hitam tergerak untuk membantu sesama dan membagikan beberapa paket nasi untuk yang membutuhkan.

“Melihat kondisi ini lah yang menggerakan komunitas gerakan kaos hitam dalam kegiatan aksi sosial untuk kedua kalinya RAZIA LAPAR dilakukan di wilayah kota Banjarbaru dan kota Martapura. Ada sekitar 300 paket nasi bungkus yang di bagikan hari ini,”terangnya.

Aksi sosial ini dilakukan kembali karena adanya perpanjangan PPKM dari pemerintah yang telah di lakukan perpanjangan ke 2. Dalam kegiatan ini juga anggota komunitas saling bantu untuk membagikan paket nasi bungkus dengan menyebar paket ini di daerah Banjarbaru dan Martapura.

Wira juga menambahkan, bertepatan dengan peringatan atau perayaan proklamasi kemerdekaan HUT RI ke 76, negara Indonesia masih belum menjadi negara yang sejahtera bagi masyarakat kalangan bawah.

“Di hari kemerdekaan yang tepat pada 17 Agustus 2021 yang ke 76 tahun ini kami juga membawa pesan untuk semua pihak pemerintah maupun swasta. Bahwa rakyat kita sepenuhnya belum sejahtera karena saat ini masih banyak rakyat miskin, masih ada daerah yg tidak terjangkau listrik, listrik juga semakin mahal, pajak semakin tinggi, masih banyak daerah yang tertinggal dalam hal akses jaringan sinyal dan transportasi dan hal hal lainnya. Di tambah lagi saat ini masyarakat susah mengakses untuk hal kesehatan mereka,”katanya.

Terkhusus saat ini kondisi pandemi, banyak permasalahan yang muncul contohnya oksigen langka, alat kesehatan tidak lengkap, izin kesehatan dipersulit, bahkan bantuan ISOMAN untuk masyarakat tidak terdistribusi dengan merata. Mengingat kota Banjarbaru sebagai hot spot penyebaran virus tapi belum dirasakan dampaknya untuk menekan jumlah korban.

Dalam kegiatan ini juga komunitas gerakan kaos hitam ingin menyampaikan pada pemerintah untuk selalu mengingat dan sadar akan kebijakan PPKM, yang dimana akan menimbulkan dampak untuk masyarakat dan ini kiranya jadi pertimbangan dalam melakukan kebijakan tapi tidak tepat sasaran. Karena saat ini angka positif masih tinggi dan hal ini menimbulkan gejolak di masyarakat apakah perpanjangan PPKM ini solusi tepat sasaran atau tidak.

Wira berharap ada kebijakan lain untuk menanggulangi angka korban supaya tidak bertambah dan solusi untuk para pengusaha kecil untuk bisa berniaga seperti biasa.

“Kami paham tujuan PPKM dilaksanakan untuk menekan angka korban covid-19, tapi bukan menekan masyarakat yang mencari rezeki dengan halal,”pungkasnya.

Dari aksi sosial ini adalah cara bentuk protes komunitas gerakan kaos hitam untuk menyampaikan pesan lewat sebuah gerakan sosial “RAZIA LAPAR” dari anak muda Banjarbaru dan sekitarnya untuk besatu dalam satu tujuan baik untuk membantu masyarakat sekitar. Rakyat bantu rakyat. Panjang umur hal-hal baik.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah