Berita UtamaKabupaten Banjar

Tawarkan Berbagai Perubahan, Pengunjung Matang Kaladan Keluhkan Tarif Masuk

0

BANJAR, REPORTASE9.COM – Selain terkenal sebagai daerah yang religius, Kabupaten Banjar juga memiliki beragam tempat wisata alam.

Salah satu tempat wisata alam yang ramai dikunjungi wisatawan lokal ialah Bukit Matang Kaladan.

Menurut Hamdi salah satu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sekaligus tour gaet Matang Kaladan yang berada di atas bukit di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio pertama kali dibukan wisata pada tahun 2015.

Dengan fasilitas seadanya, Bukit Matang Kaladan menawarkan panorama yang masih alami dan asri sehingga menjadi daya tarik pengunjung dan wisatawan lokal.

“Awal dibukanya wisata Matang Kaladan ini jumlah pengunjung yang datang sebanyak 50 orang, dengan spot foto rumah pohon yang mirip dengan kalibiru di yang ada di Yogyakarta,”jelasnya.

Hamdi menjelaskan bahwa asal usul nama tempat Matang Kaladan ini berasal dari nama nenek moyang suku dayak banjar asli yang tinggal di perbukitan yang ada di sekitar Waduk Riam Kanan. Yang mana Matang berasal dari bahasa pematang yang artinya ke atas gunung atau bukit, sedangkan Kaladan merupakan sebuah pohon kayu dalam bahasa dayak dan sejenis dengan pohon keruwing.

“Nama tempat ini asalnya dari nenek moyang tempo dulu, yang tinggal di atas bukit, sehingga dinamakan Matang Kaladan yang berarti pematang bukit yang ada kayu kaladan nya,”terangnya.

Ia menambahkan lagi bahwa wisata bukit Matang Kaladan sempat sepi pengunjung akibat pandemi Covid 19 dan sekarang pun menerapkan Protokol Kesehatan.

Sementara itu Fahmi Warga Sungai Lulut Banjarmasin dan keluarganya yang berkunjung ke wisata Matang Kaladan, saat ditanya tentang arti dari Matang Kaladan hanya mengetahui arti Matang dalam bahasa banjar yaitu pematang atau atas bukit. Sedangkan Kaladan tidak tau apa artinya.

“Kalau matang kan ya dari bahasa pematang kan orang banjar nyebutnya, “kaya aku datang dari pamatang nah” pemakaiannya, kalau kaladan belum pernah tau artinya apa,”ungkapnya.

Fahmi juga menambahkan setelah lama tidak ke matang kaladan ada banyak perubahan yang sudah terlihat dari fasilitas wisata yang sudah begitu lengkap dan untuk tarif cukup mahal perorang.

“Setalah 2 tahun yang lalu pernah kesini, suasananya berbeda dengan yang sekarang banyak spot fotonya, fasilitas wisata, namun untuk tarif cukup mahal ditambah lagi dengan menggunakan ojek walaupun itu tergantung pengunjungnya,”pungkasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama