AdvertorialKabupaten Banjar

Sukses Ditingkat Nasional, Inovasi Kabupaten Banjar Wakili Indonesia

0

BANJAR REPORTASE9.COM – Inovasi Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi (Gebraks) Kabupaten Banjar berhasil meraih penghargaan dalam 45 TOP Inovasi Pelayanan Publik Terpuji se-Indonesia.

Menindaklanjuti hal itu, Bupati Banjar menyerahkan beberapa penghargaan yang diantaranya adalah Gebraks dalam peringatan Apel Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjar ke-71, Sabtu (14/08).

Tidak hanya Instansi pemilik Inovasi yang menerima penghargaan dari Bupati Banjar, Saidi Mansyur. Akan tetapi juga Sang Inisiator yang tidak lain adalah Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banjar, Galuh Tantri Narindra dengan julukan Srikandi Sungai Indonesia pada tahun 2017.

Sebelumnya inovasi GEBRAKS tersebut menjadi salah satu inovasi pelayanan publik di Kabupaten Banjar yang mendapat penghargaan di 45 Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji se Indonesia.

Bahkan inovasi tersebut masuk dalam 20 besar top kategori Kabupaten/Kota se Indonesia dari 1.600 Inovasi Pelayanan Publik yang diseleksi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) dan Reformasi Birokrasi (RB) Tahun 2021.

Program GEBRAKS yang meraih penghargaan bergengsi dari Kemenpan RB dan membawa harum nama daerah di tingkat nasional ini sendiri berupa pembangunan akses sanitasi utk masyarakat di pinggir sungai agar mengurangi jumlah jamban apung yg dapat mencemari sungai.

Perlu di ketahui, Kabupaten Banjar sendiri merupakan daerah yang dilalui 3 sungai besar, yakni Sungai Riam Kanan, Sungai Riam Kiwa dan Sungai Martapura yang bermuara di Sungai Barito.

Otomatis sebagian besar pemukiman masyarakat berada di kawasan pinggir aliran sungai, sehingga bisa dibilang sungai menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Kabupaten Banjar.

Selain digunakan sebagai jalur transportasi di masa lalu, sungai sendiri menjadi tempat masyarakat mendapatkan sumber air bersih, sekaligus menjadi tempat sanitasi tradisional berbentuk jamban apung.

Namun keberadaan jamban apung yang sudah ada selama puluhan tahun ini di masa sekarang membuat aliran Sungai Martapura menjadi tercemar.

Di saat yang sama, angka stunting di Kabupaten Banjar cukup tinggi, bahkan berada di peringkat 3 angka stunting tertinggi dari 13 Kabupaten Banjar.

Sialnya, angka stunting yang cukup tinggi ini diketahui berada di kawasan pemukiman yang hidup dan memanfaatkan aliran Sungai Martapura tersebut, sehingga di duga tingginya angka stunting ini berkaitan dengan tingkat pencemaran di sungai.

Sehingga program ini digulirkan, untuk mengurangi tingkat pencemaran aliran sungai dengan menggagas pembuatan toilet atau kakus sehat, demi mengatasi permasalahan akses sanitasi sekaligus membongkar jamban-jamban apung tersebut di aliran bantaran sungai.

Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banjar, Galuh Tantri Narindra saat ditemui awak media di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu mengatakan Inovasi ini diharapkan mampu memperbaiki angka stunting di Kabupaten Banjar yang sebelumnya cukup tinggi.

Dalam program tersebut lanjut Tantri, sejak digulirkan telah membongkar jamban-jamban apung di bantaran sungai sebanyak 1019 unit disertai dengan pembangunan 5 ribu lebih akses sanitasi.

Program ini selain memberikan akses sanitasi, Tantri menerangkan menambahkan telah tercipta wadah baru bagi stakeholder terkait khususnya masyarakat penerima manfaat dan kolaborasi pendanaan pembangunan jamban dan layanan pengelolaan air limbah berbiaya rendah.

Paket kebijakan juga berbentuk penuntasan akses layanan air limbah menyeluruh, Gebrak tangki septik standar gratis bagi masyarakat, Gebrak kewirausahaan masyarakat di sektor air limbah dan Gebrak kredit layanan sedot tinja dan tangki septik standar berbiaya rendah.

Hal inilah menurut Tantri yang mungkin membuat juri memilih inovasi ini, karena dinilai memiliki nilai plus adalah dari sudut keorisinilannya, benefit hingga manfaat untuk masyarakat.

“Tidak hanya masyarakat, Inovasi Gebrak’s juga mampu menginspirasi Kabupaten/ Kota lain bahkan Indonesia. Yang pasti penyedian akses sanitasi yang merupakan keniscayaan,” tuturnya.

Sejak bergulirnya program tambahnya, perlahan-lahan budaya perilaku masyarakat bantaran sungai martapura berubah.

“Masyarakat akhirnya lebih sadar tentang pentingnya hidup sehat dan akses capaian sanitasi meningkat. Presentase peningkatan penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai berdasarkan target dan realiasi pun meningkat,” paparnya.

Selain itu terwujud pula partisipasi aktif antara pemerintah desa, TNI, PDAM, Perbankkan, Perusahaan dsaerah dan sswasta, serta masyarakat dalam penyelenggaraan prasara dan sarana air limbah, yang kemudian berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta membuka lapangan kerja baru.

Diketahui, jumlah kelembagaan desa seperti kelompok pemanfaat dan pemelihara sanitasi terus bertambah mencapai 48 kelompok, dan wirausaha sanitasi sebanyak 5 kelompok.

Selain mendapatkan penghargaan Top 45 Inovasi terbaik 2021 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) Kemenpan RB, GEBRAKS masuk sebagai nominasi mewakili Indonesia untuk mengikuti ajang penghargaan tingkat internasional The United Nations Public Service Awards (UNPSA) 2022.

Perlu diketahui, UNPSA merupakan penghargaan internasional paling prestisius dalam bidang pelayanan publik yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Kita baru tahu program tersebut jadi nominator yang akan disertakan dalam acara PBB. Semoga dengan semua inovasi yang ada di Kabupaten Banjar, membawa keberkahan dan perbaikan untuk Kabupaten Banjar. Serta di Usia Kabupaten Banjar yang semakin mapan dapat mewujudkan Masyarakat yang Maju, Mandiri, Agamis dengan semangat berkarya bersama,” ujarnya.

Sebelumnya dapat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Banjar pada 14 Agustus 2021 kemarin, Bupati Banjar Saidi Mansyur mengungkapkan ia akan kembali melaksanakan program GEBRAKS tersebut pada Tahun 2021 ini.

“Kita akan kembali melaksanakan program penghapusan jamban apung yang pada tahun 2021 program ini direncanakan mencapai target sebanyak 1000 buah, disertai dengan peningkatan kualitas sanitasi masyarakat yang berkolaborasi dengan dana DAK dan dana desa,” katanya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial