By 
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak sejak awal pandemi Corona Virus Disaese 2019 (Covid-19) mulai merebak ke seluruh daerah di Indonesia.
Sejak ditetapkan status tanggap darurat bencana non-alam (Covid-19), seluruh tempat pariwisata dilaksanakan penutupan guna mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19, melalui kebijakan sosial hingga physical distancing.
Seperti halnya yang dilaksanakan Pemerintah kabupaten Banjar menutup seluruh tempat pariwisata dan rekreasi yang ada di wilayahnya hingga sejumlah event-event berkaitan dengan kebudayaan dan pariwisata turut ditunda.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjar, Haris Rifani selama pandemi Covid-19, sektor pariwisata Kabupaten Banjar paling merasakan dampaknya.
Berkaitan akan hal tersebut, Haris Rifani mengungkapkan pihaknya telah melakukan pendataan terhadap para pelaku usaha maupun tenaga kerja sektor pariwisata yang terdampak.
“Alhamdulillah kami (Disbudpar Banjar) rutin melakukan pendataan dan update setiap seminggu sekali mengenai para pelaku dan tenaga kerja yang terdampak Covid-19 maupun yang mendapat PHK,” ujarnya.
Menyikapi akan hal itu, Haris Rifani mengungkapkan telah menyiapkan rencana kedinasan mengenai pemulihan dampak dunia usaha sektor pariwisata, diantaranya mempersiapkan promosi wisata setelah pandemi berakhir.
Comments