DaerahKabupaten Banjar

Rumah Rusak Akibat Banjir, Disperkim Banjar: Kami Terus Survei

0

BANJAR, REPORTASE9.COM – Pemerintah pusat Republik Indonesia (RI) akan memberikan bantuan berupa dana stimulant untuk warga terdampak banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang rumahnya mengalami kerusakan.

Namun, untuk mendapatkan bantuan dana tersebut perlu pendataan yang akurat dari Pemerintah Daerah agar bisa tersalurkan dengan baik dan sesuai kerugian yang dialami masyarakat yang terdampak banjir.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menjelaskan, bantuan tersebut sesuai arahan Presiden RI untuk masyarakat yang mengalami kerusakan rumah, baik itu rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan. Maka dalam hal ini pemangku kebijakan di daerah segera melakukan pendataan secara akurat guna percepatan proses penyaluran dana stimulan, sehingga masyarakat yang terdampak dapat segera bangkit.

“Adapun besaran dana stimulan yang akan diberikan ke warga berbeda-beda, tergantung dari tingkat kerusakan rumah. Rumah dengan kerusakan berat mendapatkan Rp 50 juta, rumah rusak sedang Rp 25 juta, dan rumah rusak ringan Rp 10 juta,”jelasnya.

Berdasarkan hal ini Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Banjar Kepala Bidang Penyediaan Perumahan Akhmad Rizqon saat di temui di ruang kerja pada hari Kamis (4/2) mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus mengupayakan pendataan dan identifikasi data rumah warga yang terdampak banjir melalui aparat desa.

“Pihak kami terus berupaya mendata rumah-rumah warga yang terdampak banjir melalui aparat desa yang dihubungi, untuk bisa meinginformasikan data terkini berdasarkan permintaan pemerintah kabupaten Banjar,”jelasnya.

Akhmad Rizqon memaparkan, berdasarkan laporan data dari masyarakat ke aparat desa yang diterima Disperkim mengenai rumah yang rusak terdampak banjir yang mengalami rusak parah atau hilang ada 27 rumah, yang rusak berat 1.700 rumah, yang rusak sedang 3.500, dan rusak ringan 10.700 rumah. Namun, data ini hanya bersifat sementara karena masih perlu dikaji dan diidentifikasi kebenaran data jumlah rumah rusak yang lebih akurat.

“Data laporan warga terkait rumah mereka yang rusak akibat musibah banjir ini akan kami survei dan diidentifikasi by name by addres serta nilai kerusakan rumah, sebab warga tidak tau persis bagaimana menghitung kerusakan rumah yang mereka alami,”pungkasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah