By 
BANJAR, REPORTASE9.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Banjar Ajak Jurnalis Temu Diskusi dan Serap Aspirasi untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Banjar dalam periode 2021-2024.
Dalam perencanaan dan perumusan sebuah program pembangunan daerah tentu harus memperhatikan seluruh aspek yang menjadi skala prioritas melingkupi daerah perkotaan hingga perdesaan. Namun, juga tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial budaya masyarakat Kabupaten Banjar yang relegius.
Salah satu isu yang dibahas dalam diskusi ini yaitu terkait pengelolaan dan penanganan sampah di daerah Kabupaten Banjar. Yang mana saat ini secara fakta volume sampah yang ditimbulkan dari rumah tangga dan sektor lainnya sangat cukup besar, namun berbanding terbalik dengan kemampuan kapasitas Dinas terkait dalam mengendalikan volume sampah.
Contohnya saja seperti Bank Sampah Sekumpul yang saat ini beroperasi membantu daerah Kabupaten Banjar untuk menyadarkan masyarakat wilayah Kabupaten Banjar untuk bisa mengelola dan memilah sampah dengan mandiri dengan bijak masih cukup rendah.
Kepala Bappeda Litabang Banjar Galuh Tantri Narindra saat dalam kegaiatan diskusi di Depot Simpangan jalan A.Yani Km.38,5 Martapura Kamis (08/07) mengatakan, dalam sebuah perencanaan RPJMD yang merupakan perwujudan program visi dan misi dari Bupati Banjar, tentu perlu strategi untuk bisa diterjemahkan derdasarkan kesesuaian dengan kapasitas Anggaran Daerah yang ada.
“Dalam menerjemahkan program Bupati Banjar dalam RPJMD memang perlu strategi yang benar-benar bisa memberikan perubahan terhadap daerah Kabupaten Banjar, salah satunya janji Bupati Banjar yang menginginkan modal usaha bunga 0%, menyediakan lapangan pekerjaan 15.000, penyediaan 50 TPS untuk penanganan sampah dan lain-lain itu penting melihat kondisi kemampuan keuangan daerah,”jelasnya.
Galuh Tantri juga menjelaskan dalam perancangan RPJMD itu ada beberapa pendekatan dari sisi Politik, tehnokratik, aspirasi, aspiratif, bottom up, dan top down. Tapi kembali lagi secara teknis tetap berdasarkan kemampuan keuangan daerah.
“Bupati Banjar yang memimpin saat ini berada di ranah politik, namun secara garis besar tidak mutlak harus mencakupi semuanya agar terpenuhi, dalam pelaksanaan pembangunan daerah selama periode beliau memimpin daerah Kabupaten Banjar,”terangnya.
Galuh Tantri juga akan mengupayakan setelah bulan Agustus kedepan menjalin kolaborasi dan berdiskusi lebih jauh dengan dinas-dinas teknis dalam merealisasaikan program visi dan misi Bupati Banjar dalam RPJMD yang akan launching nantinya.
Sementara itu menurut Direktur Umum Bank Sampah Sekumpul Dewi Heldiyanti pada hari sebelumnya menyampaikan aspirasinya kepada Reportase9.com mengatakan, berkenaan dengan Visi dan Misi Bupati Banjar dalam menangani permasalahan sampah, tentu berharap agar bisa terealisasikan dengan baik karena wajah daerah Kabupaten Banjar tercermin dari lingkungannya yang bersih dari sampah dan bisa menambah nilai plus bagi daerah jika bisa sekaligus memanfaatkan serta memilah sampah menjadi nilai tambah ekonomi.
“Jika saja Bupati Banjar mau mengerahkan seluruh lini sektor untuk bekerjasama dalam penanganan sampah dan menginstruksikan dari Dinas terkait lalu, tingkat pimpinan Kecamatan, hingga Kelurahan dan Desa, agar turut serta secara mandiri dalam mengatasi persoalan sampah yang ada di daerahnya masing-masing, tentu akan lebih mempermudah mencakup keseluruhan wilayah,”ungkapnya.
Bank Sampah Sekumpul sendiri dari segi kemampuan saat ini untuk mengelolan dan membantu memilah sampah dari rumah tangga dan maupun yang ada di Tempat Pembungan Sementara (TPS) di Kelurahan Sekumpul hanya mampu menangani 2,5% sampah yang bisa dipilah dari 100% persen sampah sebelum terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dewi berharap kedepannya Kabupaten Banjar menjadi daerah pertama di provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi percontohan dalam pengelolaan dan pemilahan sampah terbaik serta bisa meningkatkan penilaian daerah.
Comments