Ekonomi

Penjualan Hewan Kurban Menurun

0

REPORTASE9.COM Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap penjualan hewan kurban menjelang Peringatan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.

Hal tersebut dapat terlihat dari menurunnya jumlah pesanan hewan kurban dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Berkaitan akan hal tersebut, para peternak pun mencari alternatif lain guna mengatasi turunnya bahkan tidak ada pembelian hewan untuk kurban.

Salah satu peternak sapi di Kelurahan Keraton, Rudi mengungkapkan dibanding dengan tahun sebelumnya, tahun ini penjualan sapi sangat menurun.

“Jauh menurun dari tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu kita bisa jual 10 ekor untuk qurban, tahun ini kurang dari 2 minggu belum ada yang membeli,” ungkapnya.

Menyikapi itu, Rudi pun mengaku mencoba beralih ke alternatif lain yaitu penyediaan sapi potong untuk pasaran.

“Karena tahun ini kita tak siapkan khusus untuk qurban saja, jadi kita larikan ke penjualan daging sebagai alternatif,” beber Rudi.

Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar, Dondit Bekti mengungkapkan penurunan permintaan sapi qurban ini sudah diprediksi.

“Penurunan kebutuhan sapi untuk hewan qurban yang sudah kami prediksi sebelumnya. Jika pada tahun lalu 2 pekan jelang qurban sudah laku 60 persen, tahun ini ditengah pandemi Covid-19 jumlah hewan yang laku masih dibawah 50 persen,” katanya.

Tahun ini pun sapi qurban yang disiapkan ada sekitar 1040 ekor, jauh menurun dari jumlah kebutuhan hewan qurban tahun lalu yang mencapai 1087 ekor.

Dondit menambahkan dari 80 persen sapi tersebut sudah diperiksa oleh dokter hewan dan dipastikan seluruhnya merupakan sapi yang sehat.

Akan tetapi pemeriksaan kesehatan hewan qurban akan terus dilakukan hingga 3 hari pasca hari raya Idul Adha oleh tim khusus yang terdiri atas 12 dokter hewan dan paramedis kesehatan.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Ekonomi