DaerahEkonomiNasional

Penjualan Batu Permata Alami Penurunan

0
Penjualan permata di pusat pertokoan permata terbesar di Indonesia mengalami penurunan

Meski pembelinya mengalami penurunan, para pengrajin batu permata di Sentra Kerajinan Batu Permata Martapura tetap bertahan dan eksis dikalangan pecinta batu permata.

Salah satu sentra cenderamata dan batu permata di Martapura yang tetap eksis hingga kini, ialah Pertokoan Permata Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, di Jalan A. Yani Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang telah diakui kualitasnya terbaik di Indonesia.

Meskipun mengalami penurunan para pelanggan masih berdatangan ke Pusat Pertokoan Permata CBS di Martapura

Hal itu, ditandai dengan masih banyaknya para pencinta atau kolektor batu mulia yang sekedar mampir ke Martapura untuk membeli hasil Kerajinan Batu Permata, bahkan ada juga yang memang sengaja ke Martapura untuk berburu batu permata yang kualitasnya telah diakui dunia.

Seperti yang diutarakan salah seorang pengunjung Sentra Kerajinan Batu Permata yang berasal dari Barito Kuala, Johan menuturkan memang sengaja berkunjung Ke Martapura untuk membeli dan memasang emban, untuk koleksi batu akik dan batu mulia miliknya.

Menurutnya, para pengrajin di Martapura sudah cukup terkenal dan terpercaya, karena hasil yang dihasilkan selain berkualitas juga telah diakui terbaik se-Indonesia.

“Saya mampir kesini memang sengaja untuk memasang emban di Martapura, karena selain kualitasnya yang telah diakui, harganya terbilang wajar untuk hasil yang diberikan bagi pencinta batu mulia”

Johan – Kolektor Batu Permata asal Batola
Penjualan batu permata memang tidak seramai saat booming batu akik 3 tahun silam

Sementara itu, salah seorang pedagang cinderamata dan permata di Martapura, Syaifudin mengungkapkan jumlah pengunjung atau pembeli kerajinan khas Martapura sudah tidak dapat diprediksi. Bahkan bisa dibilang menurun dari sebelum-sebelumnya.

“Kalau dibandingkan dengan dulu, jelas lebih banyak dahulu peminatnya. Kalau sekarang sudah mulai berkurang, kadang banyak kadang sepi” katanya

Kendati para peminat dan pembeli kerajinan tersebut yang sudah mulai menurun, dirinya mengatakan akan tetap bertahan demi usaha yang telah dibangun secara turun temurun puluhan tahun lamanya.

Selain itu, dirinya yakin kerajinan-kerajinan inilah yang tetap akan dicari sebagai cenderamata dan buah tangan kepada sanak saudaranya pasca berkunjung ke Martapura.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah