Pemerintah Kota Banjarbaru mengungkapkan telah menyiapkan anggaran sebesar 28 miliar untuk penanganan kesehatan, ekonomi, dan penyediaan pengaman sosial di Kota Banjarbaru.
Anggaran sebesar 28 miliar tersebut, diungkapkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Banjar Deddy Soetoyo akan disiapkan pasca terjadinya pandemi Covid-19 atau Virus Corona yang berasal dari APBD Kota Banjarbaru.
Dalam kesempatan Video Teleconference bersama wartawan yang bertugas di Kota Banjarbaru, Kamis (16/04). Dirinya mengatakan sejak Kota Banjarbaru ditetapkan sebagai zona merah, Pemko telah menyiapkan anggaran untuk kebutuhan dan keperluaan kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Pria yang akrab disapa Dedso melanjutkan, selain APBD, Pemerintah Kota Banjarbaru lewat Gugus Tugas Covid-19 juga ada sumber bantuan lain dari Provinis untuk peralatan seperti APD, alat Rapid test, termasuk kerjasama dengan Kesehatan provinsi banyak lokasi-lokasi karantina yang disediakan oleh pemerintah provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarbaru.
“Sementara untuk CSR yang masuk ada dari Bank Kalsel, yang mana sudah didistribusikan, kemudian besok akan diterima dari Zahra minimarket sebanyak 300 paket bantuan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk penggunaan APBD ada mekanisme yang sudah diaturan dan mengikat, sedangkan dana lain seperti CSR yang masuk ke tim Gugus Covid-19 Kota Banjarbaru, dimana diterjemahkan untuk didistribusikan, seperti pembagian APD dan alat cuci tangan, kemudian bantuan untuk tuna netra dan masyarakat lain.
“Itu sudah kita laksanakan dan sedang berjalan,” jelasnya.
Ia melanjutkan untuk bantuan sosial, berdasarkan dari data terpadu kesejahteraan sosial Kota Banjarbaru ada 10.853, sedangkan yang sudah dibantu lewat Program Keluarga Harapan (PKH) sejumlah 7.294.
Sisanya ialah warga lain yang rentan miskin imbas pandemi covid-19, yang mana terus dilakukan pendataan seperti warga disabilitas, tuna netra, supir angkutan umum, mualaf center dan juru parkir yaitu sebanyak 497 orang dan ini masih terus berkembang seperti UMKM, pedagang yang terdampak pandemi covid-19.
“Direncanakan masyarakat yang terdampak ini akan disalurkan bantuan sosial, karena bansos ini bentuknya barang, ini masih dalam tahap penggodokan,” terangnya.
Ia menambahkan, tim Gugus Covid-19 sudah berdiri dan dibentuk hingga ditingkat kelurahan, RT dan RW, yang mana cukup efektif, mereka melakukan pendatangan warga baru yang masuk, mendata orang sakit, memantau orang miskin yang terdampak covid-19.
“Ini sedang berjalan dilapangan, data ini masuk ke kelurahan dan akan digodok di tim Gugus Tugas Covid-19 Kota,” pungkasnya.
Comments