Kabupaten BanjarLingkungan

Pemkab Banjar Perlu Tambah TPA Lagi

0

BANJAR,REPORTASE9.COM – Di Tahun 2022 terjadi peningkatan timbulan sampah yang ada di Kabupaten Banjar mencapai 290 Ton perhari, yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cahaya Kencana, di bandingkan dengan tahun 2021 hanya 230 Ton.

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (PLB3) Achmad Norsailah mengatakan, dari 290 Ton sampah yang dibawa ke TPA itu, 60 Ton nya dibawa ke TPA Regional Banjar Bakula.

“Ya alhamdulillah dengan adanya kita membuang sampah ke TPA Regional, sedikit mengurangi beban timbulan sampah yang dibawa ke TPA Cahaya Kencana. Cuma tetap dengan keadaan TPA yang sudah overload harapan kita itu punya TPA baru lagi,”ungkapnya. Jumat,(12/8/2022).

Achmad juga menjelaskan bahwa untuk perluasa TPA Cahaya Kencana itu masih ada sisa lahan seluas 11 hektare, cuma lahan itu dikuasai oleh masyarakat sekitar. Luasan TPA Cahaya Kencana saat ini sekitar 16,5 Hektare.

“Jadi lahan tersebut sudah menjadi kebun karet, untuk saat ini kita masih proses negoisasi dengan masyarakat setempat yang menggunakan lahan tersebut, mudahan itu bisa secepatnya clear,”jelasnya.

Ia melanjutkan lagi, jika proses negosiasi itu berhasil maka lahan 11 hektare itu bisa digunakan untuk perluasan TPA Cahaya Kencana.

Adapun program untuk upaya mengurangi timbulan sampah yaitu sosilasasi terkait Peningkatan Pengelolaan Sampah terpadu melalui Bank Sampah.

“Untuk mengurangi timbulan sampah itu salah satunya adalah membangun Bank Sampah di desa-desa maupun di komplek. Saat ini sudah ada 5 desa yang mendapat sosialisasi terkait pembangunan Bank Sampah. Mudah-mudahan bisa terlaksana dan timbulan sampah di desa-desa bisa terkelola dengan baik,”terangnya.

“Sebenarnya sampah ini jika dikelola dengan baik sampah itu tidak ada yang terbuang percuma. Artinya contoh yang simpelnya saja sampah rumah tangga domestik ini, dipilah terlebih dahulu yang organik dan non organik. Kalau sampah non organik yang bernilai ekonomis bisa di bawa ke bank sampah, sedangkan sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos untuk tanaman,”tambahnya lagi.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar bisa mengelola sampah dengan baik, dengan cara memilah yang mana sampah kering dan sampah basah. Serta jangan membuang sampah ke sungai karena berdampak merusak lingkungan.

Adapun jumlah unit angkutan sampah yang saat ini dimiliki yaitu untuk roda 6 sebanyak 40 unit truk, Roda 4 pick up 5 unit, dan Roda 3 Tosa 14 unit.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like