Berita UtamaKabupaten BanjarPeristiwa

Operasi Pencarian Korban Lompat Jembatan, Basarnas Banjarmasin Fungsikan Aqua Eye

0

REPORTASE9.COM – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan  (Basarnas) Banjarmasin turunkan alat Aqua Eye dalam pencarian terhadap seorang pemuda yang melompat ke sungai Martapura yang hilang dibawa arus sungai.

Adapun informasi seseorang pemuda yang melompat ke Sungai Martapura tersebut, terjadi pada Senin,14 Maret 2022 sekitar pukul 23.45 WITA malam.

Berdasarkan infomasi yang didapatkan dari saksi, korban sempat terlihat duduk di atas motornya dengan kondisi mabuk. Sebelum akhirnya melompat dari atas Jembatan Sungai Martapura yang tak jauh dari Pondok Pesantren Darussalam.

“Ya kita melihat korban melompat dari atas jembatan, sebelumnya dia terlihat duduk di atas motor dengan plat nomor DA 2658 QC dalam keadaan mabuk, kemudian tiba-tiba berdiri ke tepi jembatan dan melompat”, terang salah saksi, M Seman.

Merespon informasi tersebut, Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad, pada Selasa (15/03/2022) langsung memerintahkan anggotanya untuk berangkat menuju lokasi kejadian dengan menerjunkan 1 Tim rescue berjumlah 6 orang dengan menggunakan sarana 1 Unit Truck personil, Rubber Boat, GPS, Alat Komunikasi, APD Covid 19, serta 1 set peralatan terbaru Basarnas bernama Aqua Eye

Menurut Al Amrad selaku SAR Mission Coordinator (SMC) pada operasi SAR kali ini menjelaskan bahwa Basarnas Banjarmasin baru saja kedatangan dua alat canggih yaitu Aqua Eye dan Under Water Search Device, dan langsung digunakan untuk pencarian korban di Sungai Martapura.

“Basarnas Banjarmasin baru saja kedatangan dua alat canggih yaitu Aqua Eye dan Under Water Search Device, adapun kedua alat tersebut merupakan peralatan yang dikirim dari Kantor Pusat Basarnas di Jakarta untuk mendukung operasi SAR di daerah, dan saat ini alat tersebut kami pergunakan pada giat operasi SAR di Sungai Martapura di desa Antasan Senor,” ungkapnya.

Saat ini, Basarnas Banjarmasin memang sangat perlu memiliki kedua alat canggih tersebut, guna mendukung operasi SAR khususnya di perairan laut, sungai atau danau yang ada di Kalimantan Selatan.

Kepala Basarnas Banjarmasin melalui koordinator lapangan Deni Arizal mengatakan, saat ini pihaknya berupaya memaksimallam menggunakan alat Aqua Eye untuk melakukan pencarian korban di Sungai Martapura.

“Saat ini, kita mempergunakan alat Aqua Eye untuk melakukan pencarian korban di sungai desa Antasan Senor, kami berupaya memaksimalkan pengunaan alat tersebut dengan menyisir sungai di sekitar lokasi kejadian, tentu nya dengan dukungan peralatan operasional lainnya,” terang Deni.

Dijelaskannya, alat Aqua Eye atau sonar pendeteksi bawah air ini berfungsi dan dipergunakan saat mendeteksi keberadaan korban di kedalaman air dengan sistem pendeteksian frekuensi, sonar atau scanning.

“Jadi alat ini bisa dioperasionalkan dengan short range (jarak pendek), medium range (jarak menengah) serta long range (jarak jauh). Maksimal jaraknya 50 meter di kedalaman air. Jadi kita bisa dapat melakukan scanning untuk segera mengetahui keberadaan korban atau ada tidaknya korbannya,” jelasnya.

Sampai berita ini ditulis, tim rescue Basarnas Banjarmasin yang tergabung dalam tim SAR Gabungan masih melakukan upaya pencarian dengan memaksimalkan sarana prasarana yang dimiliki.

“Kami berupaya agar korban segera kita temukan tentunya dengan bantuan serta sinergitas semua unsur potensi SAR yang terlibat pada operasi kali ini, jelas Kepala Basarnas Banjarmasin, Al Amrad.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama