Daerah

Mengenal Budikdamber Bersama Diskan Banjar

0

BANJAR, REPORTASE9.COM– Budidaya ikan sekarang lebih inovatif dan lebih praktis dengan bahan perlengkapan yang cukup sederhana yaitu dengan menggunakan ember.

Salah satunya adalah dengan Teknik Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) yang belakangan gencar di promosikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Diungkapkan Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Banjar, Muhammad Syahid saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (11/1) mengatakan Teknik Budikdamber ini merupakan teknik budidaya yang mengkombinasikan budidaya ikan dan sayur dalam satu ember.

“Ikan yang dibudidayakan dalam Teknik Budikdamber ini adalah ikan lokal seperti lele yang lebih tahan dengan kondisi oksigen yang rendah. Ikan lain juga bisa digunakan seperti nila dan papuyu, namun untuk nila harus ada gelembung oksigen ke air dari aerator, kalau tidak ada bisa riskan mati,” ungkapnya.

Ikan sungai air tawar lain seperti haruan atau ikan gabus pun berpotensi dibudidayakan dengan Teknik Budikdamber, namun riskan akan kanibalisme.

Sementara untuk sayuran yang ditanam di Teknik budidaya ini diantaranya adalah kangkung, sawi dan bayam, memanfaatkan air tempat budidaya ikan yang penuh nutrisi.

Di Kabupaten Banjar lanjut Muhammad Syahid, Dinas Perikanan telah menerapkan teknik budidaya ini saat pelatihan warga binaan di Lapas dan pada Desa Tangguh Banua saat penilaian Kampung Tangguh Covid-19 yang dilaksanakan Kepolisian.

“Tapi secara garis besar, Teknik Budikdamber ini skalanya rumah tangga dengan tujuan ketahanan pangan yang dapat dipanen sendiri. Untuk kegiatan komersil, perlu puluhan ember kolam, lebih irit menggunakan terpal atau kolam,” katanya.

Untuk belajar teknik budidaya ini, masyarakat bisa secara mandiri menggunakan sumber dari media sosial seperti Youtube, dan biaya pembuatan perember sendiri cukup terjangkau, yakni sekitar 250 ribu rupiah perunit, sudah termasuk ember 80 liter, benih ikan dan benih sayur.

“Jadi perlu kesabaran untuk melakukan budidaya seperti ini, karena skalanya rumah tangga, jadi jangan pesimis karena kelihatannya tak berhasil. Teknik ini sendiri bisa dimodifikasi, misalnya ember 80 liter diganti dengan drum 200 liter,” sebut Ahmad Syahid.

Untuk melakukan budidaya ini, diperlukan bahan-bahan yaitu ember 80 liter sebagai wadah budidaya ikan, arang batok kelapa sebagai media tanam sayur, gelas plastik sebagai media tanam sayur, kawat, tang dan solder. Tak lupa juga bibit ikan lele dan bibit kangkong.

Pertama-tama gelas plastik sebanyak 10 -15 buah di lubangi dengan solder sebagai lubang pengait kawat untuk pegangan gelas di ember, kemudian masukkan bibit kangkung dan arang batok kelapa sebanyak setengah gelas plastik.

Kemudian isi ember dengan air bersih sebanyak 60 liter, diamkan selama 1-2 hari lalu masukkan ikan lele dengan ukuran 5-10 cm sebanyak 60-100 ekor dan biarkan selama 1-2 hari.

Setelah itu taruh gelas plastik berisi bibit kangsung di sekeliling ember yang ditaruh di tempat yang terkena sinar matahari maksimal.

Dalam waktu 3 hari, kangkung yang ditanam akan mulai tumbuh, jika ada kutu di daun, maka segera buang daun atau batang karena kangkung akan kriting dan mati.

Ikan lele harus diberikan pakan sesuai ukuran sebanyak 2-3 kali dengan waktu yang tetap, jika air berubah menjadi hijau dan berbau busuk serta nafsu makan ikan menurun ditandai dengan kepala ikan menggantung diatas, segera ganti air dan penggantian air ini sendiri dilakukan 10-14 hari sekali.

Sayur kangkung sendiri dapat dipanen 14-21 hari pertama sejak tanam, dimana panen dilakukan dengan memotong kangkung dan menyisakan bawah tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali.

Panen sayur kangkung selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali dan bisa bertahan hingga 4 bulan.

Sementara itu untuk panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan dengan menguras ember, apabila bibit bagus dan pakan baik, dimana tingkat bertahan hidup ikan antara 40-100 persen.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah