HistoriKota Banjarbaru

Landmark “Landasan Ulin” Ada Cerita Histori

0

BANJARBARU, REPORTASE9.COM – Land Mark bertulisan “Landasan Ulin” bercahaya merah putih menghiasi sekitar Bundaran Pesawat Jalan Ahmad Yani Km. 24,5 tepatnya simpang empat Landasan Ulin.

Yang mana Landmark tersebut dibangun oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarbaru lewat Bidang Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum (P3JU).

Mengenai hal tersebut Kabid P3JU Sartono mengatakan, Landmark ini dibangun tujuannya untuk mengenalkan historis dari nama “Landasan Ulin” kepada masyarakat, terutama anak-anak millenial yang kurang familiar dengan makna kata tersebut.

“Mungkin anak-anak yang masih muda kurang familiar dengan nama Landasan Ulin, kalau Syamsudin Noor pasti orang kan pada tahu,” ucapnya. Selasa,(28/06/2022).

“Mungkin banyak yang belum tau, kalau asal usulnya Bandara Syamsudin Noor itu namanya Bandara Ulin, karena landasannya dari ulin. Jadi tujuan kita membangun landmark ini untuk mengingatkan histori kembali,”tambahnya lagi.

Sartono menerangkan bahwa warna tulisan landmark “Landasan Ulin”, pihaknya memilih warna merah dan putih. Karena, pemilihan kedua warna ini berdasarkan adanya tempat vital negara di sekitaran kawasan tersebut.

“Kita menyesuaikan tempatnya, karena disana ada banyak tempat vital negara, seperti Komplek TNI AU, dan Rindam, jadi kita coba untuk membangkitkan warna merah putih,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang pengendara jalan, Muhammad mengatakan bahwa disekitar bundaran pesawat di Simpang Empat Landasan Ulin bertepatan dengan adanya Landmark itu, sebelumnya nampak minim pencahayaan jika melintas di malam hari.

Setelah dibangunnya landmark “Landasan Ulin” ini, selain mempercantik juga menurutnya menambah pencahayaan yang sebelumnya minim.

“Dulukan rada kurang penerangan, tapi sekarang setelah ada itu kalau lewat sana malam hari sudah lebih terang dari sebelumnya,” ungkapnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Histori