AdvertorialBerita Utama

Lahan Pertanian Kalsel Masih Alami Kerusakan

0

REPORTASE9.COM – Banjir yang telah lewat  melanda sebagian wilayah di Kalimantan Selatan pada awal tahun 2021 lalu, mengakibatkan sedikitnya 94.000 hektare lahan pertanian mengalami kerusakan yang cukup parah.

Pemulihan untuk luas lahan pertanian yang terdampak banjir tersebut hingga saat ini masih terus digenjot agar ketersediaan pangan daerah tetap terjaga.

Hal ini dilakukan, karena lahan pertanian menjadi tolak ukur hasil produksi pertanian, serta tenaga sumber daya manusia yaitu petani merupakan aktor utama yang perlu terus dijaga.

Namun, hampir semua kalangan banyak yang belum mengetahui terkait besaran luas wilayah pertanian yang ada di Kalimantan Selatan. Sedangkan lahan pertanian di Kalsel terbagi menjadi 2 yaitu ada lahan tanaman pangan dan hortikuktura, sedangkan lahan perkebunan dan peternakan. Hal juga berkaitan dengan bidang ketahanan pangan daerah sebagai wadah yang menjamin agar tercukupi kebutuhan pangan daerah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman mengatakan, untuk terkait lahan pertanian pesawahan, berdasarkan data yang terhimpun oleh pihaknya, lahan sawah baku di tahun 2020 sebesar 521.317 Ha, dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 556.210 ha dan persentase pertahunnya perkembangan lahan dari tahun 2018-2019 sebesar -27.544 ha, atau -5,02%.

“Berdasarkan perhitungan luas lahan baku sawah kita menggunakan data Penguatan Data Pangan Strategis (PDPS) dan sekarang menggunakan  Metoda Kerangka Sampel Area (KSA) itu merupakan perhitungan baru yang dikeluarkan oleh statistik. Dan masih ada sisa lahan kita dan potensi luas lahan persawahan yang belum terhitung karena mereka melakukan perhitungan melalui satelit,”jelasnya.

“Contohnya misalkan dibawah kelapa sawit itu sebenarnya ada lahan pertanian yaitu ada tanaman padi yang tidak terlihat oleh satelit, kemudian dengan menggunakan KSA, mereka meghitung berdasarkan sampel-sampel saja. Jadi ada lahan kita yang dipinggiran diluar area sampel itu yang tidak terhitung,”tambahnya.

Syamsir juga menjelaskan kalau berdasarkan perhitungan Dinas TPH Kalsel luas potensi lahan baku tanaman padi yang jumlahnya sekitar 500 hektare, namun yang masuk dalam data KSA hanya sekitar 50% atau 250 hektare saja.

Untuk mengejar perhitungan yang kurang tersebut, Dinas TPH Kalsel sedang melakukan perhitungan ulang dengan pihak pusat melalui pihak konsultan yang memahami tentang itu, kemudian dari Kabupaten juga turut ikut menghitung ulang.

“Mudah-mudahan kita untuk dapat mendekati kembali angka 500 ha tadi, karena itu berpengaruh kepada produksi hasil tani kita, makanya kalau hasil tani jika hanya di hitung berdasarkan KSA, hanya terhitung 291 ha, itu hanya menghasilkan 1,1 juta ton per tahun. Kalau menggunakan PDPS dari statistik juga hasil yang didapat sekitar kurang lebih 2 juta lebih,”paparnya.

Adapun data Luas Tanaman Padi per Kabupaten Provinsi Kalimantan Selatan M.T tahun 2020 hingga 2021 :
1. Tanah Laut seluas 45.786,8 Ha
2. Kotabaru seluas 9.368,9 ha
3. Kabupaten Banjar seluas 66,018,1 Ha
4. Barito Kuala seluas 116.910,7 ha
5. Tapin seluas 81.775,5 ha
6. Hulu Sungai Selatan seluas 32.473,1 ha
7. Hulu Sungai Tengah seluas 39.175,2 ha
8. Hulu Sungai Utara seluas12.137,8 ha
9. Tabalong seluas 16.526,3 ha
10. Tanah Bumbu seluas 18.365,3 ha
11. Balangan seluas 37.026,7 ha
12. Kota Banjarmasin seluas 2.012,
13. Banjarbaru seluas 1.427 ha.

Dengan total keseluruhan 479.453,4 ha, sedangkan sasaran 505.727 ha berdasarkan data angka PDPS.

Disisi lain Syamsir mengungkapkan bahwa, dimasa pandemi covid 19 yang belum usai ini, mengajak seluruh stake holder terkait, dan juga seluruh bidang yang meiliki tugas pokok dan fungsinya bisa memberikan perhatiannya, serta peran aktif dalam mengatasi permasalahan yang ada di Kalimantan Selatan ini.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial