AdvertorialBanjirKabupaten Banjar

Kondisi Ketinggian Sungai Martapura, Terlihat Sudah Merendam Jalan Desa Teluk Selong Ulu

0

BANJAR, REPORTASE9.COM,- Debit air sungai Martapura saat ini hampir setara dengan jalan dari Desa Pekauman hingga Desa Teluk Selong Ulu, Kecamatan Martapura Barat.

Telok Selong Ulu adalah desa yang wilayah datarannya terendah di Kecamatan Martapura Barat, sehingga air sungai merendam beberapa titik jalan. Hal ini diakibatkan curah hujan tinggi dalam jangka waktu lama dan juga kiriman air hulu dari aliran Riam Kiwa yakni di Desa Pengaron.

Mengenai hal tersebut Kepala Desa Telok Selong Ulu, Hery mengatakan, luapan air sungai yang merendam sebagian titik di wilayahnya saat ini belum mengakibatkan rumah warga terendam.

Namun, ia tetap siap siaga dengan memberikan himbauan kepada masyarakat jika nantinya hal yang tidak diinginkan seperti awal tahun 2020 lalu terjadi kembali.

“Kami sudah menghimbau jauh-jauh hari kepada warga, jika terjadi kembali banjir seperti awal tahun kemarin agar menaikkan kabel-kabel listrik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Lebih jauh Hery mengatakan, luapan air seperti ini memang sudah menjadi langganan tiap tahunnya. Meski begitu, berkaca dari kejadian sebelumnya, ia berharap agar peristiwa banjir besar saat itu tidak terjadi lagi di tahun ini.

“Harapannya jangan sampai musibah banjir yang sudah melanda terulang lagi, semoga air sungai tidak semakin tinggi,”ungkapnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar melalui surat edarannya menghimbau agar masyarakat, siap siaga waspada terhadap kenaikan muka air, termasuk wilayah pinggiran sungai.

“Diberitahukan kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap kenaikan muka air, khususnya masyarakat yang berada di wilayah-wilayah kecamatan yang kemungkinan akan terdampak banjir,” tulis BPBD Kabupaten Banjar dalam surat edarannya.

Kemudian, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui BPBD Banjar juga meminta masyarakat agar tetap tenang, jangan panik dan selalu waspada terhadap bencana dan meningkatkan kewaspadaan dengan mengakses informasi kebencanaan melalui media massa, media eletronik atau media sosial yang terpercaya.

Selain itu, masyarakat juga diminta menyiapkan bahan pokok secukupnya dan obat-obatan yang diperlukan dalam menghadapi bencana dan mengevakuasi lebih dahulu dokumen penting dan barang berharga ke tempat yang lebih aman atau tinggi.

Disamping itu, masyarakat juga diperintahkan untuk mematikan listrik apabila terjadi banjir, dan menjauhi sumber listrik atau semacamnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial