Kota Banjarbaru

Kisah Yayuk Marliana, Pembuat Waluh Menjadi Aneka Macam Kue

0

BANJARBARU, REPORTASE9.COM,- Anda mungkin sudah mengenal buah sayur ini yang di Kalimantan dikenal dengan nama waluh ( labu ) adalah jenis tumbuhan merambat anggota suku labu-labuan penghasil buah konsumsi berukuran besar dengan nama yang sama berasal dari benua Amerika Selatan tepatnya Meksiko namun kini telah menyebar keseluruh dunia yang beriklim hangat. 

Di tangan Yayuk Marliana waluh ( labu ) yang biasanya hanya di olah sebagai sayur dan campuran kue tradisional ini. Menjadi istimewa dengan berbagai macam olahan produk kue ada klemben, chiffon, burger, roti, donat, puding, cookies, srikaya dan cendol dimana semuanya menggunakan labu sebagai bahan nya seperti tagline Labuana “Menikmati labu dengan citarasa baru”.

“Saya tidak pandai membuat kue dan masak kenapa memilih labu karna keterbatasan kemampuan saya, maka Saya berpikir untuk membuat sesuatu yang unik, kedua bahannya itu tersedia banyak ditempat kita. Kemudian terpilih lah labu dan ketiga sesuatu itu bisa kita naik an nilai jualnya. Saya eksploir sedemikian rupa, biasanya labu ditempat kita hanya dijadikan olahan tradisional gangan waluh, pais waluh dan lainnnya labu banyak manfaatnya, vitamin, bagus buat penderita diabetes, untuk yang lagi diet dan orang yang mengalami gangguan pencernaan,” ungkapnya.

Sebelum menggunakan nama Labuana atau labu, Ana adalah nama panggilan dari Yayuk Marliana dulunya menggunakan nama ‘DePumpkins’ karena tidak bisa di daftarkan di Haki ( Hak kekayaan Intelektual ) sebab nama produk kue tidak bisa di patenkan dan juga bila di pencarian di Instagram terkadang pelanggan ketinggalan satu huruf. 

Atas saran dari seorang teman agar nama yang mudah diingat dan mudah dicari tercetus lah nama ‘Labuana’. Usaha yang telah ada sejak tahun 2015 ini sempat vakum karena Ana berhenti dari pekerjaan kemudian fokus mengurus ketiga anaknya awal tahun 2017 Ana kembali membuka usahanya kembali dengan berjualan melalui online bebernya.

Dan sekarang Ana sudah memiliki enam orang karyawan yang dibagi di tiga unit usaha nya rumah produksi ada di  Guntung Manggis dirumah sendiri, Toko jualan produknya ada di komplek Citra Megah Raya I dan di Jl.Nusantara. Labuana juga sudah mendapatkan P-IRT, sertifikat Halal, HAKI Indonesia dan IUMK. 

Labuana sudah mempunyai langganan tetap, dimana awalnya tanggapan masyarakat tidak menyukainya. Berkat berbagai inovasi Ana, akhirnya bisa diterima oleh warga Banua.

“Awalnya saat saya jual cake berbahan labu ini tanggapan masyarakat mengatakan aneh dan tidak enak. Sehingga sampai Saya harus mencantumkan manfaat labu di kotak kemasannya. Tapi Alhamdulillah sekarang banyak yang menyukai karena mengetahui manfaatnya. Dengan membeli cake labu ini, sama dengan membantu mensejahterakan para petani labu” tandasnya.

Untuk harga produk mulai dari Rp 8000 sampai 100.000. Kendala yang dihadapi menurut Ana, adalah daya tahan olahan makanan yang terbuat dari labu tidak bertahan lama. Kedepannya dia inggin menggunakan teknologi yang membuat produknya lebih tahan lama. 

Ana juga nanti akan mengembangkan tepung dari labu saat ini masih dalam tahap uji coba dan lab. Pesan Ana untuk Anda yang saat ini ingin membuka usaha atau sedang menjalankan usaha.

“Mulai dari apa yang kita punya, dan mulai dari apa yang kita bisa ! Jangan pikirkan yang besar, mulailah dengan langkah kecil dulu,” pungkasnya 

Yanuar Mauludi

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like