Berita UtamaDaerahPeristiwa

Kematian Ikan KJA Rutin, Ini Langkah dan Strategi Diskan Banjar

0

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banjar mengatakan peristwa kematian ikan Keramba Jala Apung (KJA) sepanjang aliran Sungai Riam Kanan, Kecamatan Karang Intan dapat diminimalisir, Kamis (23/01).

Hal tersebut, mengingat setiap musim kemarau tiba, selalu mengakibatkan ikan yang di budayakan menggunakan KJA mengalami kematian massal setiap tahunnya, yang diakibatkan aliran air terhenti dikarenakan mengalami surut.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banjar, Riza Dauly

Berkaitan akan hal tersebut, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banjar Riza Dauly mengungkapkan pihaknya akan mengatur siklus tebar dan panen ikan bersama pembudidaya guna meminimalisir kematian ikan.

“Kematian ikan di aliran Sungai Riam Kanan hampir menjadi agenda rutin tiap tahunnya, hal ini menjadi PR bagi kami. Nantinya kami akan mengatur siklus tebar dan panen bersama pembudidaya ikan,” ujarnya.

Menurutnya, mengatur siklus tebar dan panen ikan tersebut merupakan solusi yang tepat, agar fenomena matinya ikan-ikan milik pembudidaya dapat diminimalisir dan tidak menjadi fenomena rutin setiap tahunnya.

Riza Dauly mengungkapkan budidaya ikan dengan sistem KJA sangat bergantung pada situasi cuaca, ketika musim hujan terjadi kelebihan air dan pada musim kemarau terjadi kekurangan air.

“Masa transisi antara musim kemarau dan hujan ini menjadi sebab kematian ikan yang menjadi fenomena tahunan di Kabupaten Banjar. Karena itu kami dan pembudidaya nanti akan bersama-sama merumuskan siklus budidaya ikan di KJA,” katanya.

Dinas Perikanan Kabupaten Banjar akan melakukan pengkajian dan penyesuaian siklus tebar dan panen iklan, seperti yang dilakukan di Waduk Ir.H.Djuanda

Namun, dalam penerapan siklus budidaya, lanjut Riza Dauly ada beberapa catatan atau harapan dari para pembudidaya, salah satunya adalah bisa melakukan panen pada hari-hari besar, ketika harga jual ikan lebih tinggi dari hari biasanya.

Sehingga untuk menunjang hal tersebut, Riza Dauly mengatakan pembentukan kelompok-kelompok pembudidaya ikan sangat diperlukan agar jangkauan kegiatan pembinaan maupun pemberan bantuan dari pemerintah dapat berjalan efektif.

“Kita sudah melakukan himbauan pada pembudidaya yang masih bersifat individu untuk berkelompok,” ujarnyanya.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama